Mohon tunggu...
Sendi Shella
Sendi Shella Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa universitas kanjuruhan malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Filsafat pada Cerpen "Malas Sekolah"

23 Desember 2020   09:06 Diperbarui: 23 Desember 2020   09:12 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen yang berjudul "malas sekolah" oleh maghnifar ilham menceritakan tentang seorang anak yang bernama dani pada hari atau hari libur sekolah dia memilih untuk bersantai dirumahnya. Sampai-sampai meskipun hari minggu telah usai dia masih belum siap untuk sekolah yang menurutnya membosankan.

Beberapa kali ibunya sudah mengatakan kepada dani jika dia sudah kesiangan, tetapi dani tetap malas untuk melakukan aktivitas sekolahnya tersebut.

Sampai ibunya geram dan kesal, akhirnya dani pun bangun dan dia dibawa oleh ibunya ke suatu tempat yaitu panti asuhan yang dipenuhi oleh anak dengan latar belakang yang berbeda.  Lalu ibunya berkata :

"Lihat mereka, sudah tidak punya orang tua yang membiayai sekolah padahal mereka juga ingin sekolah"

Selanjutnya ibunya mengajaknya lagi ke tempat dimana banyak anak-anak mengamen dan ibunya berkata :

"Lihat mereka, mereka mengamen mencari uang untuk makan harus susah payah apalagi untuk biaya sekolah"

Akhirnya dani sadar dan mau berangkat sekolah meskipun sudah terlalu kesiangan. Dalam perjalanan ke sekolahnya ia melihat anak sekolah yang berjalan pincang dan membuat dani lebih tersadar dengan apa yang dimilikinya saat ini.

Kajian filsafat cerpen :

Cerpen ini menyampaikan pesan bahwa kita harus menyadari bahwa disekitar kita masih banyak yang kurang beruntung sehingga kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Hal ini di buktikan dengan dani yang masih memiliki orang tua yang perhatian dan mampu untuk membiayai sekolahnya dan juga di buktikan pada saat dani berada di perjalanan menuju sekolah dan melihat anak yang berjalan pincang, kemudian dani berkata dalam hati : 

"Alangkah beruntungnya aku dengan fisik yang sempurna tapi bermalas-malasan untuk sekolah, sedangkan mereka yang cacat saja bisa bersemangat seperti itu"

Terkadang hidup yang kita keluhkan menjadi hidup yang orang lain dambakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun