Menilik 9 hal yang dapat kamu lakukan selama PPKM untuk berkontribusi aktif dalam menyelamatkan bumi.
1. Membuat Infused water
Infused water adalah salah satu minuman yang dapat mendetox tubuh. Cara ini juga dapat membantu memperpanjang usia sampah organik sebelum terurai kembali.Â
Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat infused water juga sederhana, kamu hanya perlu air mineral, buah tertentu beserta kulitnya, sayur dan rempah-rempah.Â
Kamu bisa mencampurkan 1 sendok madu dan es batu sesuai seleramu. Salah satu resep yang dapat kamu coba yaitu semangka, jeruk, dan lemon. Wah membayangkannya saja, sudah sangat segar ya!
2. Hey, tidak perlu memakai sedotan, kamu bisa meminumnya langsung dari gelas.
Perdebatan antara memakai sedotan dari bahan plastik, bambu atau besi ternyata membuat pusing ya, apalagi pada saat nongkrong di caf favoritmu dengan teman yang strict dengan hal ini.Â
Tapi daripada memilih berdebat, kenapa kamu tidak menyeruput kopi hitammu langsung dari gelasnya saja? Selain dapat mengurangi sampah di lingkungan, kamu dapat meminimalisir kerutan yang dapat terbentuk di sudut bibirmu lho.
3. Thrifting: salah satu usaha yang sedang digemari
Thrifting, tentunya sudah tidak asing lagi bagi kamu, si pecinta barang vintage. Thrifting adalah kegiatan membeli ataupun menjual kembali produk bekas yang masih layak pakai dengan harga yang terjangkau.Â
Industri fashion dalam produksinya seringkali menggunakan air dengan jumlah berlebih dan bila tidak dilakukan proses pengolahan sebelum dialirkan ke media/sungai tentu akan sangat mencemari dan membahayakan lingkungan dan ekosistem sekitarnya.Â
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan barang branded dengan harga miring, yuk jelajahi situs belanja online kepercayaanmu!
4. Menanam sekulen favorit mu: tanaman hias favoritmu
Selain memiliki fungsi estetika, menanam sekulen di rumah juga dapat memurnikan udara dan membuat udara lebih sejuk. Kaktus menyerap karbon dioksida yang dihasilkan dan mengubahnya menjadi sumber nutrisi bagi tanaman tersebut.
Tanaman ini juga melepaskan oksigen yang dapat memperbaiki kualitas tidur. Wah double combo ya. Sehatnya dapat, cantik nya juga dapat dong.
5. Mendengar podcast tentang isu lingkungan dan membagikannya di sosial media mu.
Memiliki rasa ingin tahu dan bertarung dalam mengatasi permasalahan di lingkungan merupakan langkah pertama yang tepat. Namun tentu saja, kita tidak bisa melakukannya sendirian. Walaupun kita sendiri sudah beraksi dalam mengurangi sampah, hal itu tentu saja belum cukup, semua orang harus terlibat.
Maka dari itu, kita perlu ikut menyuarakan kampanye berbasis lingkungan dan menjadi pelopor yang mampu menjaring masyarakat agar bertanggung jawab terhadap sampah dan konsumsi mereka.Â
Kampanye, sosialisasi, dan Praktik 5 R secara langsung dengan konsisten merupakan hal-hal yang dapat mendukung terjadinya perubahan pola pikir di kalangan masyarakat. Kamu dapat memulainya dengan orang-orang di sosial mediamu.
6. Ketimbang makan daging 3x sehari dalam seminggu, bagaimana jika mencoba jadi vegan?
Dalam salah satu artikel National Geographic Indonesia dikatakan, Food and Agriculture Organization (badan pangan dunia) merilis sebuah penelitian yang menyatakan daging sapi merupakan penghasil terbesar emisi karbon paling intensif (18%) yang bahkan melebihi emisi seluruh kendaraan bermotor di dunia jika digabungkan.Â
Internatonal Vegetarian Union (IVO) mendefenisikan vegan sebagi kelompok vegetarian murni yang tidak mengkonsumsi produk hewani dan turunannya. Vegan juga berkomitmen untuk tidak menggunakan produk yang menggunakan binatang sebagai salah satu komponennya.Â
Salah satu hal yang dapat kamu coba yaitu 21hariveg challenge di instagram. Tantangan 21 hari vegan pertama kali diperkenalkan lewat akun instagram 21hariveg untuk mengajak masyarakat khususnya di Indonesia dalam melakukan upaya penyelamatan lingkungan dan hewan, serta menjaga kesehatan manusia melalui pola makan berbasis nabati.
7. Jinjing totebagmu. Katakana "No" kepada pedagang yang mengemas belanjaanmu dengan plastik sekali pakai.
Data kementrian lingkungan hidup dan kehutanan menunjukkan bahwa total produksi sampah pada tahun 2020 mencapai 67,8 juta ton. Fakta ini mengingatkanmu pada fenomena para pedagang yang langsung sigap memasukkan bahan makanan ke dalam plastik sekali pakai tanpa memikirkan efek kedepannya.Â
Alhasil, Plastik itu ditimbun, dibiarkan lalu dilupakan dan kemudian menjadi beban bagi lingkungan. Sebelum hal ini semakin parah, sebaiknya kamu memberi tahu mereka terlebih dahulu kalau kamu sudah membawa wadah atau tempat belanjaaanmu sendiri.
8. Habiskan makananmu.
Indonesia merupakan penyumbang Food waste terbesar kedua di dunia. Hal ini merupakan salah satu masalah besar karena berdampak pada emisi gas rumah kaca dan penggunaan air serta tanah yang dapat mengganggu ekosistem alam. Selain itu foodwaste juga dapat mengurangi pendapatan petani dan meningkatkan pengeluaran konsumen dengan sia-sia.
Jadi, Pakai sampai habis semua yang kamu taruh dipiringmu. Kan kasihan nasinya merajuk.
9. Preloved? Ide bagus! Jika kamu tidak membutuhkan barang yang masih bagus preloved atau sumbangkan saja.
Apakah kamu pernah mencoba produk kecantikan yang tidak cocok dengan kulitmu? Atau punya jaket denim favorit sewaktu SMP yang sudah kekecilan?Â
Jangan biarkan barang itu berada di sudut lemarimu dan terlupakan. Ketimbang menyia-nyiakan suatu produk  dan membiarkannya sampai expired, kamu dapat menjualnya kembali dengan harga yang lebih ekonomis ataupun menyumbangkannya kepada orang yang lebih membutuhkan. Kamu sudah berkontribusi untuk memperpanjang nilai guna barang tersebut di tangan orang yang tepat.
Sangat sederhana ya ternyata. Kamu hanya perlu memulainya dan mentekadkan diri agar konsisten dalam menjalaninya. So, tunggu apalagi? yuk, kita mulai sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H