Ketika aku tak bisa berguman dalam keremangan dunia,
Ketika aku tak mampu berkata mengeluarkan suara,
Ketika aku mengerang bersembunyi dalam terang.
Â
Aku datang dengan sisa raga penuh gizi pil kematian,
Semua kelam..............................................................,
Semua hitam..............................................................,
Menerobos sekam jiwa menghimpit nurani yang pergi.
Â
Jiwa ini Terkungkung dalam bayang-bayang arsenikum,
Air putih hitam kenistaan,
Serbuk putih berpartikel kenikmatan,
Butiran pemberi kesenangan,
Dalam denting dawai kematian yang mengiris perlahan-lahan.
Â
Aku hidup dalam ketidakpastian…….!!
Aku hidup dari sisa kematian…!!
Â
Patapaan Bale Pakidulan, 8 cartikacandra 1933 saka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H