Langit masih gelap saat saya membuka pintu depan rumah. Dengan mengendap-endap saya keluar rumah berharap tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Menghindari kebisingan berlebih. Sesampai luar saya bergegas menuntun motor sampai ujung gang. Begitu rumah sudah tidak terlihat segera saya menggeber motor kesayangan menuju Candi Prambanan.Â
Duo anak lanang masih terlelap. Bakalan rempong banget jika mereka terbangun dan saya bisa terlembat sampai di Candi Prambanan. Syukurlah ternyata saya lihai untuk tidak "bersuara" dan sampai di Candi Prambanan tepat pukul 4 pagi.  Bersama ratusan atau mungkin ribuan peserta Mandiri Jogja Marathon  saya berjalan dari tempat parkir menuju pintu timur. Berbeda dengan  peserta yang harus melewati pintu utara yang dekat dengan joglo,  panitia ataupun media dan pihak tenant  diperbolehkan masuk melalui pintu timur asalkan menggunakan ID card yang berlaku.
Matahari belum juga keluar dari peraduan tetapi Candi Prambanan di dini hari itu sudah penuh dengan manusia yang mengenakan jersey club lari atau kaos putih bertuliskan Mandiri Jogja Marathon dan bersepatu kets. Peserta Mandiri Jogja Marathon banyak yang sudah datang bahkan sejak pukul 3 pagi. Semakin mendekati Lapangan Roro Jonggrang, semakin banyak orang terlihat.Â
Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang sedang pemanasan, sendiri ataupun berkelompok. Ada yang sedang lari-lari kecil bahkan ada yang asyik berselfi ria di depan Candi Prambanan yang nampak eksotis di pagi itu.
Berlari Sembari BerwisataEvent Mandiri Jogja Marathon 2018 merupakan kali kedua dengan perhelatan yang sama di tahun lalu. Tetapi peserta lari di tahun ini lebih banyak. Ada empat kategori yang dilombakan di Mandiri Jogja Marathon 2018  yakni Full  Marathon (42 Km) dengan jumlah 1200 pelari, Half Marathon (21 Km)  sejumlah 2250 pelari, 10Km dengan 2250 pelari serta 5Km sejumlah 2000  pelari. Sejumlah itu belum ditambah dengan pelari undangan baik dari dalam negeri ataupun atlet marathon internasional.
Lomba lari Marathon yang digelar oleh Bank Mandiri dan Pemprov DIY ini menarik 8000 pelari. Tentunya daya tarik event ini sangat kuat. Dari hobi lari yang makin digandrungi semakin banyak orang, lokasi lomba yang merupakan cagar budaya, sepanjang rute ada hiburan rakyat, hingga adanya spot wisata yang dilewati pelari. Antara lain Monumen Taruna Perjuangan di Km 26, Museum Pelataran, selanjutnya di Km 37-39 pelari disuguhi indahnya Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul dan di Km 40 terdapat Candi Sewu dan Candi Bubrah dan finish di Candi Prambanan.
Peserta lari yang 80 persen berasal dari luar Yogyakarta pasti akan menikmati pemandangan sawah serta suasana pedesaan yan jarang mereka temui di kota mereka. Event ini diikuti pelari dari 22 negara seperti Malaysia, Jepang, Brazil, China, Australia, Kenya dan beberapa negara lain. Tentunya lari marathon ini tak hanya sebagai ajang kompetisi atau menyalurkan hobby lari para peserta tetapi juga menjadi suatu hiburan dan menjadi wisata olahraga.
Pukul 04.30 pelari yang mengikuti race kategori full marathon sudah merapat di garis start. Mbak Melani Putria serta Mas Genda yang ganteng serta berbahu kokoh sudah siap di stage dan memandu Mandiri Jogja Marathon 2o018. Tak tanggung-tanggung, event ini mengundang host nasional yang juga menekuni dunia lari. Pantes ya mbak Mel kok badannya awet langsing. Bikin ngiri. ((ngook)).
Di kategori 42 km atau yang disebut full marathon Bapak Kartika Wirjoatmodjo selaku Direktur Utama dari Bank Mandiri melepas para pelari dengan mengibaskan bendera berwarna biru. Sebelumnya semua peserta dipandu oleh host dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama. Ah, lagu kebangsaan memang selalu bikin merinding, apalagi bagi para pelari pasti menjadi spirit tersendiri dan semakin bersemangat berlari sejauh 42 km. Alamak, saya lari 200 meter saja rasanya sudah mau pingsan. Pokoke salut buat para peserta semua.
Pak Tiko, panggilan akrab dari Dirut Utama Bank Mandiri ini mengharapkan agar semua pelari dapat menikmati sekaligus mempromosikan ajang Mandiri Jogja Marathon sebagai salah satu event sport tourism yang layak diikuti secara rutin. Pak Tiko juga berharap agar event olahraga ini dapat mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya Yogyakarta di tingkat internasional sehingga bisa meningkatkan angka kunjungan wisata di Yogyakarta, pada khusunya dan Indonesia, pada umumnya. Pihak Mandiri juga akan terus meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon ini agar semakin banyak pelari yang ikut dan hadir di Yogyakarta.
Lima belas menit berikutnya setelah pelari Full Marathon berangkat, garis start kembali dipenuhi ribuan peserta lari kategori Half Marathon.  Para pelari ini akan menempuh jarak 21km, separuh dari kategori sebelumnya. Ibu Rini Soemarno yang tak lain adalah Menteri BUMN yang akan melepas pelari-pelari yang juga di dampingi PACER.  Ohya, jika sebelumnya saya awam dengan istilah di dunia "perlairan" setelah mengikuti event kemaren jadi nambah deh pengetahuan di dunia lari.  Para Pacer merupakan pelari yang diundang khusus untuk berlari sembari membawa balon yang ada tulisan angka waktu yang menjadi target dan mereka juga  bertugas memandu para peserta, memberi semangat dan juga mengingatkan peserta untuk mengisi cairan di titik-titik yang telah disiapkan. Pastinya mereka pelari profesional dan sudah berpengalaman mengikuti lari marathon.
img-8623-compressed-5ad9727f5e1373020b6e5f22.jpg
Ibu Rini yang ternyata juga ikut lari di kelas 5k ini bersemangat sekali. Sembari menunggu waktu pelepasan Ibu Rini menyapa para peserta bahkan melayani ajakan peserta untuk berfoto bersama. Tentunya hal ini menjadi moment tersendiri bagi peserta dan semakin terpacu untuk berlari dengan waktu terbaik. Kapolda DIY yang mendampingi Ibu Rini serta Dirut Mandiri juga tak mau kalah dengan peserta juga berwelfie ria. Hahaha. Ternyata para bos juga suka selfi kayak saya gengs. :D
img-8625-compressed-5ad972eb16835f6c2b403622.jpg
img-8626-compressed-5ad9722df133441503128216.jpg
Hingga tiba waktunya peserta mulai berlari. Kibasan bendera dari Ibu Rini serta suara sirine dan raungan terompet tak henti-hentinya berbunyi. Dua ribuan peserta berlari dengan sabar. Penuhnya jalan dengan pelari membuat mereka harus antri dan menahan ego mereka. Hingga di menit menit terakhirpun masih ada beberapa pelari yang ketinggalan. Melani Putria serta Genda menyapa pelari yang tertinggal dan memberikan mereka semangat. Yah, mungkin mereka semalam begadang sehingga terlambat bangun di pagi itu.
img-8636-compressed-5ad972cadcad5b72c3284812.jpg
Pada race yang ketiga pesertanya mulai "terlihat maksud saya lebih jelas terlihat. Jika tadi di kategori 42 k langit masih gelap, kategori 21k samar-samar dan di kategori 10 k mentari sudah nggak malu-malu lagi. Minggu pagi itu cerah ceria meskipun malam hari sebelumnya hujan deras. 2250 pelari dengan berbagai atribut sudah siap menempuh jarak 10 kilometer. Properti yang disiapkan bikin geli juga. Quote-quotenya kreatif banget. Dari alon-alon asal marathon, gue runners jaman know
img-8646-compressed-5ad97420caf7db22a32cc723.jpg
Bupati Sleman ditemani jajaran dari Bank Mandiri melepas pelari di kategori 10 k. Bapak Drs. Â H. Sri Pernomo, M.Si juga turut meramaikan ajang Mandiri Jogja Marathon 2018. Bupati petahana Sleman ini ikut berlari di jarak 5 km. Wah, salut lho ya, pak bupati Sleman masih bugar dan kuat berlari sejauh 5 km.
img-8651-compressed-5ad97997caf7db0e17162002.jpg
img-8654-compressed-5ad978dbf13344255e44f253.jpg
img-8657-compressed-5ad979c716835f027f494e82.jpg
Start berikutnya saya tidak turut menyaksikan. Perut mulai melilit dan minta diisi. Bersama rekan Kompasioner lain kami menuju tenda media untuk menikmati snack dan rehat sejenak. Berdiri dari jam 4 hingga jam 6 saja sudah bikin hayati lelah apalagi para pelari yang gobyos menempuh jajarak puluhan kilometer. Im give up sajalah. LoL
img-8667-compressed-5ad979bbab12ae44f4191442.jpg
Jarak dari start lari hingga tenda lumayan juga lho. Adalah 500 meteran. Tapi pemandangannya asyik, candi Prambanan terlihat dari kejauhan, janur janur menghiasi beberapa sudut. Ada penjor layaknya orang hajatan juga. Pokoknya area Candi Prambanan nampak bersolek. Memang event ini event yang besar dan berskala internasional, tak heran jika Bank Mandiri juga menyiapkan segala hal dengan istimewa selayaknya orang Jogja yang memiliki hajat.
Banyaknya Spot Kece yang Sayang Jika Dilewatin
Bank Mandiri sudah menyiapkan banyak spot untuk berfoto bagi para pelari. Dari foto berlatar belajang candi Prambanan, hingga booth unik ataupun petugas berkostum Punokawan ataupun para robot. Saya pun tak mau ketinggalan donk, meskipun cuma lari dari hati mantan. Upss. Tapi boleh kok berfoto di garis finish. 'Kan sudah finish cinta yang lama. LoL. Kidding gaes. :D
img-8679-compressed-5ad97b7af13344254e34e252.jpg
img-8724-compressed-5ad97aeddd0fa843fe0ec0b3.jpg
img-8712-compressed-5ad97c91cf01b43b7712d6e2.jpg
Finish yang Melegakan
img-8689-compressed-5ad97c66dcad5b56152cd832.jpg
Tak ada hal yang lebih melegakan bagi pelari selain melalui garis finish. Garis akhir yang dituju sebagai tanda perjuangan mereka berakhir. Yang akan menjadi cerminan keberhasilan pelari. Bagi pelari profesional yang sudah melanglang buana pasti waktu tercepat dan menjadi juara lah target mereka. Bagi pelari pemula bisa sampai di garis finish sebelum waktu berakhir bisa jadi adalah sebuah keberhasilan. Medali finisher ditangan adalah kesuksesan pelari. Â
img-8694-compressed-5ad97e78ab12ae3cd22b3632.jpg
Garis finish kategori 10k dan 5 k bersebelahan sehingga ada petugas yg mengarahkan peserta untuk finish di rute yang sesuai. Keringat, kelegaan, kebahagiaan terpancar dari wajah para pelari. Para pacer nampak sampai di finish terlebih dulu. Yaiyalah. Mereka pakarnya lari. Hehehe. Eniwei, di tenda tadi saya sempet megang dos breakfast tapi segera saya taruh setelah membaca pesan dari Mbak Dewi jika bu Rini akan segera finish di garis finish 5k. Segeralah saya meninggalkan tenda menuju garis finish.Â
lari-5ad97fa7dcad5b062c7a6c14.jpg
Sebenarnya saya menanti Ibu menteri, pengen mewawancari beliau tetapi  malah yang keluar dulu mas Tarra Budiman. Seleb yang khusus datang dari ibukota ini finish di 10 k dan mendapatkan medali finisher. Tanpa mau menyiakan kesempatan, sebelum doi dikerubutin penggemar saya minta foto bareng dan doi ramah banget. Bahkan saat bersalaman doi minta maaf karena tangannya basah berkeringat. Lhah, gapapa kakak ganteng. Jadi inget ada yg komen di IG tempo hari, keringat Tarra wangi ya mbak? Hahaha. Lupa saya. Cuma inget senyumnya aja. Blaaaah.
img-8696-compressed-5ad9800abde5755d2b3f38a2.jpg
img-8697-compressed-5ad981e0cbe52314d1056c65.jpg
Karena saya dah punya mas bojo mari kita tinggalkan mas Tarra. Pelari yang sudah sampai did garis finish mendapatkan minuman dari para sponsor seperti Hydococo, Isotonik, Aqua dll. Buah pisang yang banyak banget juga telah disiapkan oleh panitia. Ada gubuk yang berisi penuh  pisang raja. Beragam aktivitas dilakukan setelah sampai di garis akhir, ada yang peregangan, langsung selonjor, tiduran, makan pisang, hingga makan siang.
img-8707-compressed-5ad98326caf7db22ac365f33.jpg
Garis finish kategori 21k dan 42 k berlainan dengan garis finish yang jarak pendek. Saya kembali berjalan ke arah barat. Garis finish ada di utara panggung masih di sekitaran lapangan Roro Jonggrang. Selain menanti para pelari, saya khusus menanti salah satu rekan yang juga blogger yaitu Mas Jarwadi. Beberapa tahun belakangan Mas Jar memang concern di dunia larai bahkan mengajak generasi muda daerahnya di Gunung Kidul untuk rutin latihan berlari dan mensupport mereka ikut event besar semacam Mandiri Jogja Marathon. Bahkan ada teman satu klub dengan Mas Jarwadi ikut jadu juara lho. Mantap.
img-8755-compressed-5ad984a8bde5754aec0da142.jpg
Beberapa gambar yang sempat saya ambil di garis finish 21k dan 42 k :
img-8740-compressed-5ad986cccaf7db5dad79fd74.jpg
img-8734-compressed-5ad9877a5e13732a704bd572.jpg
img-8754-compressed-5ad9873316835f5812304ed3.jpg
Musik Perform yang Sangat MenghiburBagi pecinta musik moment yang saya tunggu yaitu di ujung acara. Melani Putria dan Bang Genda kembali menghandle acara. Selain aneka kuis yang hadiahnya dipersembahkan oleh sponsor. Pengumuman para pemenang diselingi pertunjukan musik. Dari band yang anggotanya polisi POLDA sampai trio GAC dan ditutup dengan Hip Hop Foundation.
Para pelari memadati depan panggung. Panas yang menyenggat tak mengurangi euforia Mandiri Jogja Marathon siang itu. Selain itu booth yang menyediakan kuliner keraton sangat mengggoda untuk didatangi. Dari Gudeg Yu Djum, Bakpia Kencana, Jadah Mbok Carik sampai Chatime minuman favorit saya ada. Semua kuliner bisa dinikmati dengan membayar melalui KK Mandiri ataupun E-Money. Btw, saya juga dapat E-Money dari Bank Mandiri. Makasih yaa, besok-besok belanja pakai non tunai aja, lumayan dah ada saldonya. :D
img-8763-compressed-5ad987c8bde5755f46642b34.jpg
img-8766-compressed-5ad987edab12ae6a98016734.jpg
img-8762-compressed-5ad9892ff133445e1a641eb2.jpg
Teman-teman, untuk info pemenang bisa dilihat di link berikut
http://mandirijogjamarathon.com/home barangkali ada nama mantan, teman, handai tolan kamu. Jangan lupa ucapin selamat ke mereka. Ohya, di event kemaren ternyata banyak teman saya yang ikut lari marathon, salah satunya yang sempat ketemuan sama Mbak Noni. Mbak cantik satu ini juga datang dari Jakarta lho demi ikut Mandiri Jogja Marathon 2018. Meski baru di kategori 5k lumayan lah daripada saya di kategori 100m. LoL.
img-8665-compressed-5ad98b66caf7db6ff4534ee5.jpg
Akhir kata, saya bahagia banget bisa menjadi bagian dari Mandiri Jogja Marathon 2018 meski cuma jadi tukang poto dan penggembira. Saya ikut kesetrum semangat para pelari yang on fire. Terharu melihat pelari yang setia menunggu rekan tanpa berniat meninggalkan. Ikut bersemangat saat rekan pelari berteriak  mensupport teman di garis finish atau pelukan erat ketika garis finish terlampaui.
Dan, kemaren pagi saya sudah memulai berlari. Tigapuluh menit jalan cepat dan 10 menit berlari. Dengan ending paha dan betis pegal-pegal di malam tadi. Hehehe. Doakan saya rutin berlari ya biar tahun depan bisa ikut Mandiri Jogja Marathon 2019 di kelas 1 km. (Perlu request pak Tiko dibuka kelas i kilometer buat pemula kayak saya) :D
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Lyfe Selengkapnya