Burak sendiri diartikan sebagai kendaraan berkaki empat yang cepat berbentuk binatang ( kecepatannya seperti kilat).Pernyataan tersebut didukung oleh Tokoh Agama yang mengatakan: "Rupanya Allah sudah meyediakan satu binatang bernama buraq. Buraq lebih kecil daripada kuda tapi lebih besar daripada keledai, memiliki perawakan yang panjang, dan berwarna putih.Â
Kalau datang malam hari, buraq bercahaya. Dalam hadits Bukhari meriwayatkan, satu langkah buraq adalah sejauh mata memandang (N2)" Buraq berasal dari kata barqu yang berarti kilat. Hal ini sesuai dengan ilmu pengetahuan yang mendefinisikan petir sebagai cahaya yang bergerak cepat.Â
Namun  teori modulasi cahaya dianggap  lemah dan mungkin akan patah seiring berjalannya waktu dengan penemuan dan penelitian baru yang lebih tepat. kesesuaian teori relativitas Einstein untuk menjelaskan fenomena ini. Pertama, Rasulullah  diciptakan dari bumi seperti 4.444 umat lainnya.Â
Artinya Rasulullah tidak bisa melakukan  gerakan cepat dengan sendirinya. Karena berbeda dengan  Malaikat yang terbuat dari cahaya, maka wajar  jika ia bisa bergerak dengan kecepatan tinggi. Kedua, perhitungan kami menunjukkan bahwa jika perjalanan Mi'raj terjadi pada kecepatan cahaya karena Malaikat dianggap memiliki Kecepatan seperti cahaya dan pada saat peristiwa isra Mi'raj dalam sejarahnya Rasulullah SAW di temani oleh Malaikat Jibril.Â
Jika diasumsikan Rasulullah SAW melakukan perjalanan selepas ba'da Isya atau dimualai sejak pukul 20.00 sampai jam 04.00 pagi, maka dibutuhkan waktu sekitar 8 jam, maka untuk perjalanan bolak balik Rasulullah menutuhkan waktu sekitar 4 jam . Ini artinya Rasulullah SAW menempuh perjalanan sejauh adalah 432 10^(8 )kilometer dalam satu malam yang diperoleh dari  persamaan jarak(1)
Sesuai dengan sejarahnya Isra dan Miraj Nabi Muhammad dilakukan pada malam hari dan kemudian naik ke angkasa melampaui langit Bumi. Dari Lokasi Palestina (Masjid Al-Aqsa) berada pada malam hari, jadi posisi Palestina (MasjidAl-Aqsa) membelakangi matahari, atau kecepatan materi melebihi kecepatan cahaya.Â
Oleh karena itu, kemungkinan kecepatan rambat cahaya Nabi Muhammad SAW besar arahnya menjauhi matahari. Berdasarkan asumsi perjalanan dengan kecepatan cahaya dan jarak yang ditempuh dihitung dengan persamaan (1), kemungkinan besar tujuan perjalanan Mi'raj adalah di pelanet Neptunus atau bahkan lebih jauh lagi, jarak Neptunus ke bumi diketahui jaraknya 433.500.000 km, sehingga mustahil jika di Neptunus Nabi Muhammad SAW bertemu para nabi dan berbincang dengan Allah SWT, Sedangkan perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad Lebih dari itu, sebagaimana firman Allah di dalam AlQur'an bahwa perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad sampai di Sidratul Muntaha.Â
Di sisi lain, Nabi Muhammad SAW sama seperti manusia biasa lainnya yang mempunyai berat badan . Jika manusia mengalami percepatan beberapa kali lebih besar dari percepatan gravitasi bumi, maka akan berdampak besar pada tubuh manusia, termasuk kematian orang di seluruh dunia.Â
Jika orang melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya, keadaan pasti akan lebih buruk. Tubuh Nabi Muhammad meledak, sehingga jika Nabi Muhammad melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya, maka ia tidak memiliki massa dan ukurannya tidak terhingga.
Relativitas umum (ruang dan waktu melengkung), juga diciptakan oleh Einstein, merupakan teori yang membahas masalah alam semesta yang mengembang dan menggunakan tiga model. Ketiga model tersebut adalah model alam semesta terbuka , alam semesta datar, dan model alam semesta tertutup.Â
Manusia hidup di dunia ini dalam empat dimensi: satu dimensi, waktu, dan tiga dimensi, ruang. Hasilnya menunjukkan 4.444 wilayah kosmik tertutup, jadi jika Nabi Muhammad melewati Isra dan Mi'raj, maka lintasan perjalanannya pada tahun akan berbentuk bola. Tempat dimana Nabi Muhammad SAW bisa kembali tanpa harus berputar arah.