Bani Umayyah merupakan bani yang pada awalnya berasal dari nama Umayyah bin Syams yang merupakan salah satu pemimpin kabilah Quraisy, yang dimana Umayyah memiliki nasab yang mana Umayyah merpakan sepupu dari Hasyim bin Abdi Manaf yang merupakan nenek moyang dari Rasulullah SAW.
Bani Umayyah hadir pasca berakhirnya dinasti kepemimpinan Khaliah 'Ala Minhadzi An-Nubuwwah setelah 30 tahun, yang pada kepemimpinan bani Umayyah diwarnai dengan sistem yang tidak lagi berdasarkan sisrem bermusyawarah seperti zaman kekhalifahan sebelumnya.
Melainkan menggantinya dengan sistem yang berbasis monarki atau kerajaan yang pemimpinnya berdasarkan kerabat atau putra mahkotanya, namun tetap menamainya dengan sistem Khilafah.
Baca juga : Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah
Bani Umayyah merupakan salah satu yang termasuk golongan yang berpengaruh di Makkah karena merupakan golongan bangsawan yang dihormati masyarakat, yang pada masa jahiliyah Ummayah dan yang lainnya seperti abd syam, harb dan kemudian abi sufyan diberi kepercayaan untuk memimpin pasukan tantera Makkah  pada saat itu secara turun temurun. Yang selain itu mereka juga terkenal dalam bidang perdaganannya.
Kerajaan ini dibentuk oleh pemimpin pertamanya Muawwiyah bin Abu Sufyan pada tahun 41 Hijriah yang runtuh pada tahun 132 Hijriah, bani Umayyah berhasil mengalami peningkatan pada zaman itu yang pada Al Walid lah batas kemajuan yang diraih oleh Bani Umayyah, yang setelahnya lah bani umayyah mengalami penurunan.Â
Terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi berdirinya bani Umayyah, tidak terwujud hanya karena perang siffin yang diakibatkan oleh para khawarij begitu juga perang jamal yang memicu perseteruan konflik dan fitnah dan adu domba ketika itu, melainkan ada beberapa faktor pemicu Muawwiyah dijadikan pemimpin selanjutnya dan mendirikan khilafah bani Umayyah, antaranya :
- Adanya dukungan yang kuat dari rakyat Syiria, yang dulu pernah menjabat disana di lain itu dorongan dari pihak keluarga Umayyah.
- Muawwiyah yang merupakan administrator, dapat menempatkan secara bijak akan para pembantunya untuk menempati tempat-tempat yang tergolong penting dalam struktur pemerintahan.
- Muawwiyah juga merupakan sosok yang dapat dikatakan memiliki jiwa negarawan yang baik, yang digolongkan termasuk kedalam golongan yang mencapai tingkat Hilm sifat tertinggi yang dimiliki para pembesar-pembesar mekkah pada zaman lampau, yang dapat menguasai dirinya secara benar-benar mutlak, dan mengambil keputusan-keputusan walaupun terdapat tekanan dan intimidasi yang menerpa.
Baca juga :Â Faktor-Faktor Penyebab Mundurnya Bani Umayyah I Damaskus
Pada masa kepemimpinannya beberapa peranan telah dilakukan olehnya, salah satunya memindahkan ibu kota Madinah Al-Munawarah ke kota Damaskus yang berada di daerah wilayah Suriah pada saat itu.Â
Kemudian pada zaman bani Umayyah inilah umat Islam mulai melakukan perluasan wilayah lagi, yang sempat terhenti pada masa kekhalifahan Utsman dan Ali, yang pada perlusan inilah terjadi salah satunya peperangan yang panjang dengan kekaisaran Byzantium, yang pada akhirnya Muawwiyah yang menjadi pemimpin pertama saat itu, mendeklarasikan kesepakatan perjanjian damai yang meliputi jangka panjang akan genjatan senjata serta menghargai dalam wilayah yang menjadi kekuasaan di berbagai pihak.Â
Kemudian sebuah diplomasi lain yang dilakukan Muawwiyah pada saat itu ialah mempertahankan apa yang mejadi kedaulatan bani Umayyah dan melakukan transmigrasi serta asimilasi ke wilayah-wilayah luar kekaisaran Persia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!