Hari ini pelajaran Bahasa Indonesia, Bapak Maryo mengajarkan tentang cita-cita kepada para murid di kelas.
      "Anak-Anak, siapa yang bercita-cita menjadi dokter?" Tanya Bapak Maryo.
      "Saya, pak." Serentak hampir seluruh anak mengangkat tangan sambil berkata demikian.
      "Lalu, siapa yang ingin menjadi seperti bapak seorang guru?" Bapak Maryo menanyakan kembali.
      "Saya, bapak". Setengah dari jumlah siswa menjawab ingin menjadi guru.
      Kemudian, Bapak Maryo mengarahkan pandangannya kepada Reka, murid cerdas di kelas.
      "Reka, cita-citanya mau menjadi apa, nak? Bapak perhatikan, hanya Reka yang tidak mengangkat tangan." Bapak Maryo bertanya kepada Reka.
      "Sesil ingin menjadi seorang penulis, bapak." Jawab Reka.
      "Mengapa kamu ingin menjadi penulis, nak? Kembali bapak Maryo memberikan pertanyaan kepada Reka.
      "Reka ingin menghasilkan banyak karya melalui tulisan dan menginspirasi banyak orang, pak." Ucap Reka dengan singkat.
      Sontak, kelas memberikan tepuk tangan setelah mendengar jawaban dari Reka. Bapak Maryo juga mengacungkan kedua jempolnya dan menunjukkan raut wajah bangga disertai mata yang berkaca-kaca setelah mendengar jawaban dari Reka.
      "Bapak bangga, nak. Sungguh, kamu anak yang baik dan pintar. Kelak kamu akan meraih cita-citamu. Tetap semangat belajar dan senantiasa berdoa ya, nak. Tuhan memudahkanmu untuk menggapainya." Ucap bapak Maryo.
      "Terima kasih, bapak. Reka akan selalu mengingat nasihat bapak dan juga melaksanakannya." Reka memberikan senyum termanis kepada bapak Maryo guru idolanya.
      "Kamu keren ya, Re. Ucap Niken sambil memeluk teman semeja sekaligus sahabatnya Reka setelah mendengar pernyataannya berkaitan dengan cita-cita mulianya menjadi penulis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI