Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Abad Pertengahan (Bagian 2): Pemikiran Filsafat Islam

30 November 2019   18:39 Diperbarui: 30 November 2019   21:25 2397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arab scholar working diligently in the House of Wisdom. (Artist Unknown).

Catatan Pembuka

Filsafat abad pertengahan diwarnai pengaruh tiga emperium besar, yaitu Romawi di awalnya (dengan Latin sebagai bahasa pengantar), emperium Yunani/Athena dengan bahasa Yunani sebagai pengantar, dan empirium Islam dengan pengantar bahasa Arab. Emperium Romawi yang disebut juga Romawi Barat berpusat di Roma dipengaruhi oleh filsafat Neo-Platonisme, emperium Yunani atau dikenal juga dengan Romawi Timur berpusat di Konstantinopel (dulu Bizantium) /Instambul dipengaruhi ajaran Platon, dan emperium Islam berpusat di jazirah Arabia dan Damskus (Umayyah) kemudian Istambul Turki (Utsmani/Otoman) dipengaruhi ajaran Aristoteles.

Seperti dibahas sebelumnya, akhir tahun 400-an Romawi Barat diserang bangsa Barbar (suku Vandal) tahun 455 dilanjutkan dengan pemberontakan pemimpin Jermanik Odoacer tahun 476 dan menggulingkan Kaisar Romulus Augustulus. Jatuhnya Romulus lalu dianggap sebagai tahun berakhirnya Kekaisaran Romawi Barat.

Maka, penguasa dunia berpindah ke Bizantium yang berkuasa hingga abad ke 14 M (tahun 1453) sebelum dikalahkan kekaisaran Utsmani.  Tahun 632 setelah Mohammad wafat khilafah-khilafah penggantinya tidak saja berhasil mempertahankan wilayah kekuasaan Islam dari pemberontakan-pemberontakan, melainkan berhasil memperluasnya. Emperium Islam berekspansi hingga Afrika Utara (Alexandria, Aljasair/Algaire, Marokko), ke Eropa (Spanyol dan Perancis), juga Asia Kecil (Siria, Turki, Persia, dan lainnya). Termasuk diantaranya, tahun 637 (5 tahun setelah kematian Mohammad) Khilafah Umar berhasil mengepung kota Yerusalem dan menguasainya.

Prinsipnya, dari ketiga emperium itu kelak emperium Islam menaklukan Binzantium, dan mengalami masa kejayaan.  Perang Salib sempat merebut Yerusalem, namun ditahun 1187 pasukan Islam dibawah kepemimpinan Salahudin Al-Ayubi berhasil merebut kembali kota Yerusalem dari pasukan  Salib.

Dua pemikir Islam yang sangat berpengaruh adalah Ibnu Sina dan Ibnu Rushd (Rusyd).  Keduanya lahir dalam periode filsafat abad pertengahan yang berbeda. Ibnu Sina lahir dan berperan dalam periode kedua, sementara Ibnu Rushd berada pada puncak filsafat abad pertengahan. Tentang peran keduanya, patut dikutib pernyataan Roger Bacon, seorang filosof kenamaan dari Eropa Barat pada Abad Pertengahan, yang dinyatakan dalam Regacy of Islam-nya Alfred Gullaume: "Sebagian besar filsafat Aristoteles sedikitpun tak dapat memberi pengaruh di Barat, karena kitabnya tersembunyi entah dimana, dan sekiranya ada, sangat sukar sekali didapatnya dan sangat susah dipahami dan digemari orang karena peperangan - peperangan yang merajalela di sebelah Timur, sampai saatnya Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd dan juga pujangga Timur lain membuktikan kembali falsafah Aristoteles disertai dengan penerangan dan keterangan yang luas."

Ibnu Sina dan Ajarannya

Ibnu Sina sesungguhnya seorang dokter dengan talenta luar biasa. Ia belajar ilmu kedokteran sejak usia remaja dari Isa bin Yahya, seorang Kristen. Namun, karena kecerdasannya, ia segera menjadi populer. Tidak hanya itu. Ia terutama menjadi ahli agama (Islam) pada usianya yang masih belia, disamping menjadi pemikir filsafat yang berpengaruh bahkan hingga Eropa.

Ibnu Sina diketahui sebagai orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey.  Juga, dia yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali pusar.  Praktek membedah penyakit-penyakit bengkak ganas dan menjahitnya juga dirintis oleh Ibnu Sina. Itu hanya beberapa dari temuannya di bidang kedokteran.

Lahir tahun 980 dengan nama lengkap Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina. Orang tuanya adalah pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Saman.  Ia mempelajari pemikiran filsafat Platon dan Aristoteles. Bahkan, dikatakannya ia telah membaca karya Aristoteles sebanyak 40 kali, namun tetap tidak mengerti.  Ungkapan ini bisa juga menjelaskan kerendah-hatiannya, tetapi juga ketertarikannya yang kuat dan penuh antusiaisme pada pemikiran Aristoteles.

Ajarannya tentang jiwa nampak dipegaruhi Plotinus, yaitu emanasi (pancaran). Menurutnya Tuhan memancar akal pertama, dan dari akal pertama memancar akal kedua dan langit pertama, demikian seterusnya sehingga tercapai akal ke sepuluh dan bumi. Dari akal ke sepuluh memancar segala apa yang terdapat di bumi yang berada dibawah bulan. Akal pertama adalah malaekat tertinggi dan akal kesepuluh adalah Jibril.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun