Bukti lain yang tentu berkontibusi bagi kenaikan rangking kompetisi Indonesia adalah suksesnya pemerintah membangun infrastruktur seperti pembangunan tol, Â bandara, pelabuhan, pembukaan jalan-jalan baru, dan infrastruktur pertanian seperti membangun bendungan, dan sebagainya, menunjukkan dampak positif.
Meski kerap dikritik secara membabibuta (tanpa data dan nalar memadai) oleh kubu 'oposisi,' justru data dari lembaga internasional yang berpusat di Swistzerland ini membuktikan manfaat jangka pendek dari kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di sektor pembangunan infrastruktur.
Meski tetap harus disadari bahwa pembangunan infrastruktur merupakan proyek yang memberi keuntungan jangka panjang secara ekonomi, namun keuntungan sosial-politik secara umum dicapai, yaitu mencitpakan aspek keadilan dan pemerataan pembangunan antara Indonesia bagian Barat dan bagian Timur. Tentu dengan demikian juga menciptakan kemudahan-kemudahan bisnis, lancarnya mobilitas barang jasa dan orang antara daerah sebagai pusat-pusat sentra komoditas.
Berkaitan dengan iklim usaha, IMD menyebut salahsatu keunggulan Indonesia adalah upah buruh yang rendah dibandingkan 63 negara lainnya di Asia Pasifik. Ini juga harus dipahami bukanlah rendah dalam pengertian negatif, karena pemerintah juga telah menetapkan dan menyesuaikan Upan Minimum Kabupaten (UPK) berbagai daerah secara terencana. Â
Kenaikan daya saing Indonesia ini diharapkan terus mengalami peningkatan di tahun-tahun mendatang. Harapan kita, hasil pemilu 2019 akan menciptakan pemerintahan yang stabil dan kuat untuk melanjutkan rencana dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Seperti dilansir dari okezone.com (2/5/19),  Managing Director  LM FEB UI Toto Pranoto mengatakan pemerintah perlu bekerja keras untuk meningkatkan  peringkat daya saing Indonesia, bahkan untuk bisa masuk 20 besar.
Toto menyebutkan  setidaknya terdapat lima tantangan yang dihadapi Indonesia di tahun 2019 ini, yaitu stagnannya pertumbuhan ekonomi dan ekspansi kredit, masih kurangnya penguatan industri dasar, inkonsistensi penerapan kebijakan dan penegakan hukum, perlunya peningkatan kompetensi dan keahlian SDM, dan perubahan struktur pemerintahan pasca pemilihan presiden 2019.
Selamat untuk capaian ini, semoga Indonesia makin maju dan diperhitungkan dalam perdagangan dunia. Jayalah NKRI!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H