Mereka menciptakan program-program kreatif seperti KPU Goes to Campus untuk sosialisasi di kampus-kampus di Salatiga, KPU Goes to Factory (sosialisasi ke pabrik-pabrik dan industri), dan lainnya.
Dari proses yang berjalan, nampaknya target KPU Kota Salatiga tidak mustahil untuk diraih. KPU Kota sudah bekerja keras dan didukung oleh semangat para relawan yang sangat tinggi. Mereka melakukan sosialisasi sampai ke komunitas-komunitas di pasar, LGBT, difabel, pemilih pemula (siswa SLTA), santri dan mahasiswa, pasien-pasien di rumah sakit, warga perumahan, komuntas hobi, lapas, perkumpulan RT/RW, komunitas etnis, agama (jemaat gereja Protestan dan Katolik, kelompok pengajian, vihara), dan sebagainya.Â
Melihat semangat juang teman-teman relawan saja saya sudah optimis target partisipasi pemilu di kota Salatiga akan tercapai. Tapi, lebih dari itu, daya juang dan ketulusan kerja kaum Relawan bersama KPU Kota Salatiga benar-benar mengagukan. Prospek demokrasi Indonesia dapat dilihat dari potret semangat itu.
Kegiatan sosialisasi dalam berbagai variasi, termasuk yang bersifat hiburan, serta partisipatif melibatkan berbagai komponen masyarakat, menciptakan kesan kuat Pemilu benar-benar sebuah pesta rakyat yang menggembirakan. Sikap gotong royong, saling bertoleransi, kerja keras dan sabar, jujur dapat terekspresikan lewat pekerjaan besar ini. Kesatuan tekat untuk menyukseskan pemilu serentak sebagai pemilu berintegritas dengan kualitas demokrasi yang tinggi melampaui perbedaan-perbedaan pilihan politik individual. Ini contoh yang seharusnya ditiru para elit tingkat atas, dimana perbedaan pilihan politik itu nicaya dan bisa kehilangan arti dibanding kepentingan bersama mensukseskan pesta demokrasi. Â
Di setiap TPS unsur-unsur Panwaslu dan KPU ada, juga dari polisi. Karena itu, jangan ragu untuk membuat laporan, tentu dengan bukti-bukti yang mendukung.Â
Semua unsur pelaksana Pemilu (KPU, BAWASLU dan DK), juga masyarakat dan pendukung kedua kubu capres/cawapres sama-sama berkepentingan terhadap penyelenggaraan Pemilu yang jujur dan adil serta berintegritas. Jangan jadikan itu seolah-olah monopoli kepentingan pihak tertentu saja, sambil menyudutkan pihak lain, apalagi KPU dan Bawaslu di kursi prasangka.Â