Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Bangun Habitat Kepemimpinan, Saatnya Fokus ke Kekuatan Anies-Sandi

20 April 2017   10:39 Diperbarui: 8 Juli 2017   00:49 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gegap gempita dan  hiruk-pikuk dalam rangka ‘pestapora’ demokrasi telah usai. Syukur karena berakhir damai. Tidak rusuh seperti dikhawatirkan sebelumnya. Sebuah capaian yang menggambarkan tingkat kematangan masyarakat, tetapi juga profesionalitas aparat yang mengamankan, serta perangkat negara yang mengurus pilkada seperti KPUD, Bawaslu, dan sebagainya.

Kita telah sukses melalui proses mendebarkan yang kadang gaduh dan mencekam, kadang juga mengharukan, kadang membuat marah dan geram tetapi kadang juga membuat lucu dan meriangkan. Selalu ada campuraduk baik dan buruk, susah dan senang,   perasaan menang dan kalah. Namun, kita harus percaya bahwa proses yang rumit melelahkan itu bermanfaat untuk menghasilkan ‘masakan’ terbaik santapan masayarakat dan masa depan kita.

Rakyat telah memutuskan. Itulah demokrasi. Kita hargai pilihan rakyat. Meski sebelumnya kita terbelah dalam dukung-mendukung Paslon, dan saya termasuk pendukung Ahok-Djarot, namun ketika rakyat sudah putuskan, setiap orang harus menerimanya. Demokrasi tidak mengajari lain, selain  menjalani proses yang adil dan menerima hasil dari proses itu secara sportif.

Anies-Sandi saat ini adalah gubernur dan wakil gubernur terpilih. Bulan Oktober nanti mereka dilantik menggantikan Ahok-Djarot. Berarti Anies-Sandi resmi menjadi pemimpin rakyat dan diakui sebagai pemimpin nasional.  Mereka menambah ‘stok’ kepemiminan nasional kita, menysul Basuki Tjahja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, dan lainnya. Seperti Ahok-Djarot, keduanya berasal dari generasi muda (dibawah pendahulunya) yang hadir memuluskan estafet kepemimpinan. Sebuah proses suksesi (proses alamiah) yang menggambarkan kepastian keberlanjutan. Mereka menjadi satu mata rantai keberlanjutan (sustainabilitas) dalam etape perjalanan kemajuan bangsa ini.

Supaya proses suksesi kepemimpian (dalam masyarakat kita) memiliki daya dukung memadai, dia membutuhkan dukungan dari lingkungan. Kita adalah bagian dari ‘habitat’ yang memberi ruang hidup bagi kepemimpinan Anies-Sandi. Karena itu, saatnya kita fokus pada kekuatan Paslon ini. Dengan fokus pada kekuatan, kita membantu mereka bekerja lebih baik, lebih giat, dan lebih keras sesuai kemampuan, kompetensi, kecepatan, dan kekuatan khas mereka. Dengan demikian, kepemimpinan mereka menjadi teruji dan terasah untuk selanjutnya bergerak ke ruang kepemimpinan yang lebih luas dan kompleks. Mereka menjadi aset masyarakat dan bangsa Indonesia untuk masa kini dan masa depan.

Lupakan kelemahan. Setiap orang punya kelemahan dan kekuatan. Seperti berdiri di naungan cahaya akan selalu mampak obyek dan bayangannya. Kalau fokus kita ke bayangan akan terlihat serba hitam dan monoton. Terjebak dalam fokus bayangan membuat diri kita sendiri terpencil dan kerdil. Tetapi kalau fokus pandang ke obyek akan terlihat detil tekstur, ragam warna, lekukan menggoda, dan sebagainya. Demikianlah, fokus ke kekuatan akan mebuat kita mendapatkan manfaat lebih besar, perspektif lebih luas,  semangat lebih besar bertumbuh.

ahok-anies-58f82cd32f7a615a07d1375d.jpg
ahok-anies-58f82cd32f7a615a07d1375d.jpg
Dengan demikian fokus pada kekuatan tidak saja membuat Anies-Sandi kuat. Tetapi juga membuat kita kuat. Sebab kita melampaui kelemahan sendiri (dalam menilai orang lain). Dan fokus kita membantu hati memproduksi energi-energi positif demi pertumbuhan diri dan emosi kita. Lalu dengan itu, semua elemen menjadi kuat, saling bersinergi sehingga memberikan manfaat lebih besar dalam membangun dan mengembangkan diri, masyarakat, kota, dan negara.

Apa yang telah dikampanyekan sebagai program oleh Anies-Sandi merupakan kekuatan mereka yang hendak dilakukan untuk masyarakat DKI. Program-program unggulan itulah yang menarik minat pemilih, seperti OKE OCE, rumah DP 0, KJP Plus, Sistem Transport Terintegrasi, dan sebagainya. Program-program unggulan itu sukses dijadikan ‘object of desirenes’ masyarakat. Disamping kekuatan lainnya yang belum sempat terungkap dan tereksplorasi. Dengan memberi dukungan pada kekuatan, mereka memiliki ruang dan keluasan untuk menggandakan kekuatan mereka. Tujuan akhirnya semata untuk mensejahterakan masyarakat dan membangun ibukota.  

Demikianlah. Pesta sudah berakhir. Marilah kita kembali ke kerja masing-masing dan berkontribusi bagi peradaban dan kebaikan umum. Saling mendukung dan bersinergi demi membangun masyarakat, bangsa dan negara, bahkan membangun kemanusiaan. Di dalamnya, diri kita sendiri ikut terbangun dan bertumbuh. NKRI adalah habitat dimana semua warga sepatutnya saling bersinergi untuk bertumbuh.

Selamat untuk Anies Baswedan dan Sandiago Uno, Gubernur Terpilih Pilkada  DKI untuk periode 2017-2022. Selamat melayani masyarakat dan membangun ibukota. Selamat juga untuk semua tim sukses dan pendukung.

Majulah Ibukota, Damailah Indonesia, Jayalah NKRI!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun