Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi Kebablasan Kebarat-baratan Dipimpin Mayoritas

24 Februari 2017   21:23 Diperbarui: 24 Februari 2017   22:09 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebablasannya praktik demokrasi kita, seperti dikhawatirkan oleh Presiden Joko Widodo, disebabkan karena kita cenderung kebarat-baratan. Secara konsep model demokrasi kita adalah Pancasila, yang bersumber dari rahim budaya masyarakat Indonesia. Namun, secara praktik kita merujuk demokrasi Barat, minus substansi (kualitas). Lalu, kita lebih suka saling teriak, saling fitnah, saling memaki, beradu kuat dengan kekuatan massa (untuk menegaskan kekuatan mayoritas), lalu memaksakan kebenaran kelompok kepada negara. Kepentingan primordial yang dipaksakan berlaku bagi semua kelompok dan warga negara Indonesia.

Saatnya kita kembali ke Demokrasi Pacasila, dimana pengambilan keputusan dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan. Bukan oleh kebenaran mayoritas, melainkan kebenaran substansial, dimana asas “dari semua untuk semua” menjadi panduan. Hanya dengan itu demokrasi kita bertumbuh dan memberi manfaat bagi terciptanya “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”  Semoga!

Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun