Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar dan Bermain di Surga Bedugul, Pulau Dewata

3 Agustus 2016   10:34 Diperbarui: 3 Agustus 2016   10:39 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati kopi Bali dan pisang goreng di pekarangan resor, dengan latar danau dan bukit (Foto Dokpri)

Suasana pelatihan (Foto Dokpri)
Suasana pelatihan (Foto Dokpri)
Tidak mengherankan kalau pengunjung, baik domestik maupun turis mancanegara, selalu ramai sejak pagi hingga sore. Memasuki kompleks itu, rasanya semua kamera pengunjung selalu siap menyalak. Setiap sisi atau angle rasanya memiliki nilai artistik untuk di dokumentasikan.  Namun, dianjurkan saat yang tepat adalah pagi hari saat udara masih cerah belum tertutup kabut. Karena dilatari bebuktian, sun rise baru bisa dinikmati sekitar pukul 07.00 ketika matahari bertengger di punggung bukit di seberang danau.

Selfie ria dengan latar pura Ulun Danu (Foto Dokpri)
Selfie ria dengan latar pura Ulun Danu (Foto Dokpri)
Belajar di tengah suasana alam yang begitu indah, nyaman, bersih dan damai membuat pembelajaran berlangsung efektif dan saling memperkaya. MBM memang memilih tempat yang tepat. Ini membuat saya sadar, bahwa tempat dan lingkungan belajar ikut berkontribusi bagi keberhasilan sebuah pembelajaran bersama.

Foto bersama pimpinan Maha Boga Marga (MBM) di kantor di desa Kapal. (Foto Dokpri)
Foto bersama pimpinan Maha Boga Marga (MBM) di kantor di desa Kapal. (Foto Dokpri)
Ah, hati saya rasanya masih tertinggal di Bedugul. Merindukan suasananya, alamnya, kabutnya, dinginnya, ketenangannya. Lebih dari itu, saya juga merindukan kehangatan dan keakraban yang diciptakan oleh pimpinan dan karyawan MBM. Semua menyatu dan bercanda tanpa dijaraki staus dan jabatan. Semoga semuanya sukses setelah belajar total dari suasana alam yang kontempaltif di perbukitan Bedugul. Sungguh, sebuah surga dengan pesona mistik yang selalu memanggil untuk dikunjungi.

Catatan terakhir, bila Anda berencana buat kegiatan pelatihan, workshop dan sejenisnya di Bali, saya sangat rekomendasikan tempat ini.  Dan, bila berencana ke sana, entah untuk kegiatan maupun sekadar berkunjung, jangan lupa membawa pakaian hangat. Anda pasti akan membutuhkannya!

Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun