Mohon tunggu...
Semuel Leunufna
Semuel Leunufna Mohon Tunggu... Dosen - You Will Never Win if You Never Begin

Dosen Universitas Pattimura Ambon

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

I Saw Jimmy Cliff (Saya Melihat Jimmy Cliff) ... Plus Epilog

14 Desember 2022   21:51 Diperbarui: 14 Desember 2022   22:32 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber: Many Rivers To Cross-Wikipedia

Sebelum memulai ucapan terima kasih saya paparkan silsilah keluarga besar dari keturunan Bpk Lex yang begitu erat terekat karena kegiatan kumpul bersama yang sering diadakan baik dalam bentuk ibadah keluarga, piknik tahunan, dan persekutuan lainnya, bahkan sejak kami masih di bangku Sekolah Dasar. Sebagai yang tertua Bpk Lex dihormati dan disayangi, dan setiap keputusan yang diambil untuk keluarga besar dihargai semua saudara bersaudara yang jumlahnya delapan orang bahkan oleh bersudara dari keturunan Oma Panci  Sahilatua. Keluarga besar dan anak cucu keturunan mereka yang saya wakili dalam ucapan terima kasih.

Saya memulai ucapan terima kasih dengan meminta sidang kedukaan untuk memahami upacara  kepergian Oma Yul sebagai suatu celebrasi, perayaan kehidupan Oma Yul dimana didalamnya beliau sudah menorehkan sejumlah besar capaian hidup. Sebagai pegawai kantor Kesehatan Propinsi beliau telah banyak membangun sukses sejumlah besar perawat dan pegawai kesehatan di berbagai wilayah dengan mengetik dan menyiapkan Surat Keputusan (SK) atau bisloit mereka dengan cepat dan tepat waktu tanpa meminta tambahan apapun selain gaji bulanan yang diperoleh. Oma Yul adalah seorang bendahara Unit IV Kudamati, Jemaat GPM Rehoboth yang handal, dengan tagihan yuran unit yang lancar dan tepat waktu (banyak juga dengan bantuan saya).  Oma Yul seorang anggota paduan suara unit yang setia membawakan suara tenor, meskipun beberapa kali saya disuruh ke Oma Tin Rehatta, ketua paduan suara, untuk minta ijin karena Oma Yul berhalangan hadir. Oma Yul selalu bersedia membantu rekan yang kesulitan dan memberi pinjaman meskipun tahu bahwa tidak akan dikembalikan.  Oma Yul menanam berbagai pohon buahan termasuk pahon nagka di halaman depan. Setiap kali berbuah, dibungkus agar tidak terhinggap serangga pembawa penyakit, tetapi yang membungkus hampir selalu ibu-ibu keluarga lain yang sudah mengklaim kepemilikan buah nangka yang dibungkus.  Itu beberapa contoh kekuatan pribadi Oma Yul.  Oma Yul sangat memperhatikan pendidikan anak anak, sekian kali Oma Yul mengunjungi rumah guru atau dosen untuk meminta tolong memperhatikan anaknya yang bersekolah atau meminta maaf atas kesalahan anaknya.  Banyak orang tua terperangkap diantara mengasihi dan upaya mendisiplinkan anaknya yang sangat berguna bagi masa depannya. Saya merasa Oma Yul dan Opa Lex mengalami hal yang sama.

Sambil berbicara saya melirik ke batang pohon nangka yang tadinya membusuk di halaman tetapi sudah di anggkat untuk menyiapkan kursi bagi para pelayat. Pohon nangka yang tumbuh di sudut  kiri rumah itu merupakan tempat saya belajar, daunnya yang rimbun dan dahan yang bercabang merupakan tempat duduk bahkan tempat tidur yang baik dan terhindar dari pengamatan orang yang lewat.  Bila Oma Yul meliwati bawah pohon, biasanya berjalan pelan seolah takut mengganggu belajar atau membangunkan tidur saya. Sejumlah besar majalah bobo, trubus, bahkan majalah femina, bacaan buku-buku pemberian saksi-saksi rohani yang berkunjung diberikan kepada Oma Yul dan saya baca selain pelajaran sekolah.  Saat sakit keras dan harus tinggal dirumah berhari-hari, Oma Yul membawa pulang mesin ketik dari kantor, mengetik tugas sekolah saya  untuk dimasukkan agar nilai pelajaran tetap baik.  Setiap kenaikan kelas Oma Yul mengambil laporan pendidikan, beliau selalu bangga karena nilai saya baik dan bebeapa orang tua murid meminta beliau menunjukkan nilai nilai saya membandingkan dengan nilai anak-anak mereka. Kebanggaan tetap sama ketika mengambil laporan pendidikan dan ijasah SMA (SMAN 1 Ambon), meskipun disertai dengan pemberian kartu terlambat sebanyak lebih dari 300 kartu karena hampir setiap hari saya terlambat sekolah.

Pohon nangka yang sudah roboh dan batangnya membusuk, tetap dibiarkan dekat tempatnya berada, tidak dipindahkan selama Oma Yul masih hidup. Setiap bulan saya akan mengunjungi dan berbicara dengan Oma Yul, dan tetap menemukan batang pohon nangka itu pada tempatnya, semua pohon lain yang sudah tua dikumpulkan dan dibakar.

Menutup rangkaian pembicaraan, saya sampaikan terima kasih untuk semua anggota masyarakat dan jemaat setempat yang melayat dan Ibu Pendeta serta Majelis Jemaat yang melayani Ibadah Pemakaman, setiap organisasi gerejawi  serta pemerintah setempat yang telah  turut menyampaikan belasungkawa serta membantu memberikan kemudahan dalam mempersiapkan tempat peristirahatan terahir Oma,  Ibu kami, Ibu Syul Pelupessy/Nanlohy.

Seminyak Bali, 13.12. 2022.

SELAMAT NATAL 25 DESEMBER, 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun