Mohon tunggu...
semua adadisini
semua adadisini Mohon Tunggu... -

hobi olah raga dan blogging

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Awas Loh! Kurang Tidur Picu Kepikunan

18 Desember 2014   04:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:04 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

SemuaAdaDisini.com – Bagi yang suka begadang harus hati-hati dengan judul diatas yah! Jika malamnya kurang tidur itu akan berpengaruh ke jaringan otak.

Gejala yang biasanya di alami oleh orang yang kurang tidur adalah dimensia atau pikun hal ini di ungkapkan oleh Asosiasi Alzheimer Chicago dalam studi barunya. lebih lanjut diungkapkan bahwa orang yang kurang tidur dan sulit bernafas beresiko bagi orang dewasa khususnya orang paruh baya akan mengalami penurunan mental.

Hasil itu mengacu pada penelitian yang melibatkan 167 lansia dari Amerika Serikat dan Jepang. Hasilnya struktur otak saat diotopsi sebelum kematian masih memiliki kadar oksigen didalam otaknya seperti dikutip jadiberita.com.

“Kami menemukan orang-orang yang bermasalah dengan waktu tidur lebih mungkin memiliki perubahan otak hingga berujung pada demensia”.ungkap Keith Fargo, Direktur Program Ilmiah dan Outreach untuk Asosiasi Alzheimer Chicago seperti yang dilansir dari CBSNews (Rabu, 17/12/2014). “Hal tersebut karena kadar oksigen rendah hingga memungkinkan pernafasan berhenti dan mulai berulang selama tidur,” tambahnya.

Selain itu menurut Fargo orang-orang yang memiliki masalah dengan tidurnya, juga mempunyai masalah dengan memori otak, kemampuan berpikir dan daya konsentrasi.

Untuk itu bagi orang dewasa disarankan untuk tidur 6-8 jam perhari sehingga di pagi harinya akan merasa bugar., sehingga tidak cepat pikun karena tidak terlalu banyak masalah otaknya.

Asahlah otak anda dan makan makanan yang baik untuk otak akan meningkatkan daya ingat seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun