Meskipun tidak ada konsensus yang jelas tentang definisi multimedia, namun penggunaannya dalam industri media terus berkembang dan menjadi semakin penting.Â
Keterampilan multimedia mencakup kemampuan untuk menggabungkan berbagai jenis media seperti audio, video, foto, grafik informatif, dan grafik gerak untuk menciptakan konten yang menarik dan informatif.
Banyak iklan pekerjaan di industri media saat ini mencantumkan keterampilan multimedia sebagai salah satu syarat utama, dan jurnalis di seluruh dunia menyebutkan bahwa kemampuan multimedia yang baru dan ditingkatkan adalah salah satu kebutuhan terpenting mereka.
Meskipun tidak ada definisi yang jelas tentang multimedia, keterampilan ini tetap menjadi hal yang sangat penting bagi para jurnalis dan profesional media lainnya untuk memiliki kemampuan yang komprehensif dalam menciptakan konten yang menarik dan informatif untuk audiens mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa istilah multimedia tidak lagi menjadi fokus utama dalam produksi konten digital, terutama di industri media. Seiring berkembangnya teknologi dan tren konsumsi media, jurnalis dan produser konten cenderung lebih memperhatikan jenis konten spesifik seperti video, interaktif, atau data visualisasi, daripada menyebutnya secara umum sebagai multimedia. Hal ini juga menunjukkan pentingnya adaptasi dan evolusi dalam industri media untuk tetap relevan dan efektif dalam menyampaikan informasi kepada publik.
Robyn Tomlin, editor Thunderdome, sebuah divisi Digital First Media, yang berkantor pusat di New York, mengikuti jejak Maierson dengan tidak menggunakan kata "multimedia" saat ini.
 Sebagai gantinya, Tomlin menggunakan kata-kata "video" dan "interaktif" untuk merujuk pada konten digital. Menurutnya, istilah "interaktif" mencakup pelaporan data, aplikasi database, dan aplikasi berita lainnya yang membantu pembaca memahami cerita yang ingin disampaikan.Â
"Snow Fall" adalah sebuah proyek digital yang kontroversial yang dirilis oleh New York Times pada tahun 2012, yang memicu diskusi tentang kemungkinan penggunaan multimedia dalam jurnalisme. Proyek ini terdiri dari video, grafik animasi, peta, audio, dan tayangan slide foto, dan sangat diakui sebagai sebuah proyek yang ambisius dan inovatif.
Kita harus diingat bahwa selain keterampilan, menghasilkan konten multimedia juga sangat penting. Penceritaan multimedia terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya jurnalis yang mencoba eksperimen dengan alat dan teknik digital yang baru.