Mohon tunggu...
Sembodo Sukmamukti
Sembodo Sukmamukti Mohon Tunggu... Karyawan -

Seorang Ayah yang Aktif di Organisasi Kepemudaan | FORMI Kab. Trenggalek | FPT Kab. Trenggalek | Karang Taruna Kab. Trenggalek | Vespa "SMOOT"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terulang Tanpa Jera

22 Agustus 2017   15:14 Diperbarui: 16 November 2017   13:38 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : http://topdesktop-no1.blogspot.co.id/2012/11/wallpaper-horror_19.html

Segalanya telah aku lukiskan indah tuk cinta

Bahkan hati yang manyunpun tlah kubuat tersenyum

Segalanyapun telah berjalan dengan lembut

Lalu kita bermimpi  dengan luruh senyum pesona,

Selamanya bahagia berdua adalah tiada masa yang terganti

Masa dimana,,rohku melayang mentasbihkan ketenangan...

Metasbihkan hati tuk roh cinta menjadi yang selayaknya

Menenangkan pengertian rasa yang hakiki kepadamu

Andaikan itu sudah sempurna,...

kenapa masih tersibak hitammu untuk cintaku ini?

Kenapa cintamu masih harus sembunyikan sekedar nama si kodok?

Apakah cinta masih harus sulit tuk tinggalkan satu masa lalumu?

Apakah kalbumu masih kuat berikan untaian puisi untuknya?

Kaupun mengganti waktu dan sumpah janji dari kita.

Kaupun meresahkan jiwaku dengan mengganti tulisan luka

Kau membawa cintamu dengan melambatkan waktu dengannya

Kasihmu tlah mengendapkan kisah yang terasa pilu di penghujungnya

Lalu waktupun  berjalan melambat

Hingga kau merasa seperti kenangan indah yang pernah penuh luka

Entah akankah akan terulang, karena janji terus terulang tanpa jera

Dan akupun memilih hempaskan rajut cinta

Lalu berjalan, menahan perih tuk semuanya itu,

             By. Sembodo-10 Juni 2004

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun