Mohon tunggu...
Thomas Sembiring
Thomas Sembiring Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger KereAktif

ASMI Santa Maria, Univ.Sanata Dharma, Diaspora KARO, Putera Aceh Tenggara, International Movement of Young Catholics (IMYC) for Social Justice, INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remuk

21 Juni 2013   19:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana kita melaju di tengah badai
Nahkoda ragu menatap lepas pantai
Seakan seluruh rasa tampak menjadi lunglai
Diantara kubangan lumpur yang menyimpan bangkai
Disana kumpulan camar terbang menuju utara
Melepas gundah mencari makna dibalik lara
Kehidupan bergolak dan seluruh kata menjadi mantera
Saat keluh diantara nada tak kunjung menggapai sejahtera

Badai tengah berbicara melalui samudera yang bergolak
Nahkoda masih larut dalam keraguan saat darah menggelegak
Sementara desis dan tangis arus bawah yang terdesak
Disambung tawa Serigala yang tengah tergelak ...

Bahtera kita semakin remuk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun