Mohon tunggu...
Adi Semar
Adi Semar Mohon Tunggu... -

Merdeka Hati, Merdeka Rasa, Merdeka Jiwa Aku memang tak semegah gajah.. Pun tak segarang harimau Aku hanya segumpal ingin yang seirama denyut nadi menggores kisah di dinding waktu Aku pernah di sini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sate Jaran

11 Maret 2014   23:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:03 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lha kok tipis-tipis gini irisannya?"

"Biar ga alot, kan sate jaran"

"Ooooh..lha kok tetep alot banget, jaran apa ini, jaran balap apa jaran apa?"

"Jaran KEPANG mas"...

"Oooohh..pantes..dan dengan "Cukup" sedikit menata pencernaannya mas Bagong tetap menelan "sate jaran kepang" itu.

"lhoh kok tetep dihabiskan Mas?

"Saya tadi pesene sate ke sampeyan ga tanya dulu sate apa, langsung pesen 5 porsi, ditanya apa habis 5 porsi saya jawab habis... masak hanya gara-gara tidak sesuai keinginan perut, terus saya melu-melu mbohongi sampeyan. Kalaupun sampeyan apus -apus (bohong), wujude sate tapi jebul kepang bakar, ya muga-muga adile sing kuasa sing bakal kelakon..."

Nalikane ngelih agawe cluthak

Lan cluthak nutup panetran ira

mungguh pranawa ing kapti, wutaa tan ilang kiblat

amarga kiblat siji iku sing utomo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun