Di era yang serba modern ini penggunaan media sosial memang sudah menjadi kebutuhan wajib bagi banyak masyarakat. Karena dengan adanya media sosial ini semua orang dari penjuru daerah bahkan dunia dapat berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi pasti didalamnya dibutuhkan sebuah alat, alat yang dimaksud adalah bahasa. Bahasa merupakan unsur penting dalam berkomunikasi, karena bahasa nerupakan alat komunikasi paling utama.
Dalam berinteraksi, bahasa itu sebagai penentu keberhasilan atau tidaknya sebuah komunikasi. Bahasa saat ini sudah sangat beragam bentuknya. Mulai dari ragam bahasa slang, jargon, argot, register dan lainnya. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai penggunaaan bahasa slang dalam media sosial. Mau tahu lebih lanjut? Yuk simak bersama.
Bahasa slang merupakan merupakan dialek bahasa Indonesia nonformal. Selain nonformal, bahasa slang ini sifatnya tidak baku karena hanya dipahami oleh kelompok sosial tertentu, khususnya para remaja hingga dewasa.
Bahasa slang ini merupakan hasil dari daya temu kebahasaan, terutama kaum muda yang memerlukan istilah-istilah yang baru, segar, orisinil, dan mudah untuk mereka gunakan saat sedang berkomunikasi. Bahasa slang biasanya berbentuk singkatan kata atau penambahan unsur bahasa asing.
Pemakai bahasa slang ini sudah sangat banyak, kita dapat menemukannya di mana pun, pada kehidupan nyata dan dunia maya banyak sekali yang mempergunakan bahasa slang ini. Namun, rata-rata yang memakai ragam bahasa slang ini adalah kalangan remaja.
Nah, pada kali ini kita akan membahas penggunaan bahasa slang pada media sosial khususnya Twitter. Twitter sendiri merupakan layanan jejaring sosial yang sudah ada sejak tahun 2006 silam, namun pengguna twitter melonjak pada tahun 2016 sekitar 313 juta pengguna. Pengguna ragam bahasa slang di twitter dapat dikatakan cukup banyak, melihat rata-rata pengguna jejaring media sosial ini adalah kalangan remaja hingga dewasa.
Twitter ini memiliki beberapa kelebihan, salah satunya yaitu fitur trending topic, semua hal yang ada di media sosial lain pasti berawal dari twitter. Selain fitur tersebut, banyak fitur lain yang membuat twitter ini menjadi salah satu media sosial yang banyak dipakai oleh warga net.
Penulis sendiri sudah menemukan beberapa data terkait penggunaaan ragam bahasa slang ini. Bentuk dari data yang ditemukan yaitu berbagai cuitan yang diambil dari akun-akun besar dengan followers cukup banyak. Berikut data yang berisikan ragam bahasa slang dalam media sosial twitter.
(1) Cuitan yang diambil dari akun @convofm (24/12/21) : “sebenarnya kita bukan gamon, kita cuma kangen sama kenangannya, bukan orangnya.”
Pada cuitan tersebut ditemukan bahasa slang, yaitu pada kata ‘gamon’. ‘Gamon’ merupakan singkatan dari gagal move on, yang berarti gagal melupakan.
(2) Cuitan yang diambil dari akun @moviemenfes (27/12/21) : “saranin aku film genre romance dong, pengen salting sendiri.”
Pada cuitan tersebut ditemukan bahasa slang, yakni pada kata ‘salting’. ‘Salting’ merupakan singkatan salah tingkah.
(3) Cuitan yang diambil dari akun @musikmenfess (29/12/12) : “drop lagu yang bikin kalian baper!”
Pada cuitan tersebut ditemukan bahasa slang, yaitu pada kata ‘baper’. ‘Baper’ merupakan singkatan dari bawa perasaan, yang berarti menggunakan perasaan saat menanggapi suatu hal.
(4) Cuitan yang diambil dari akun @schfess (24/12/21) : “ceritain kisah gemes sama crush kalian dong.”
Pada cuitan tersebut ditemukan bahasa slang, yakni pada kata ‘crush’. ‘Crush’ dalam bahasa slang ini memiliki arti pacar atau gebetan.
(5) Cuitan yang diambil dari akun @ohmybeautybank (26/12/21) : “kalian yang berhasil glow up, butuh waktu berapa lama? Terus kunci jitunya apa? sharing dong.”
Pada cuitan tersebut ditemukan bahasa slang, yaitu pada kata ‘glow up’. ‘Glow up’ dalam bahasa slang ini memiliki arti perubahan ke arah yang lebih baik.
Nah, kelima data di atas merupakan bentuk-bentuk penggunaan bahasa slang pada media sosial twitter. Ragam bahasa slang ini ada yang berbentuk singkatan kata dan penggunaan bahasa asing. Kehadiran ragam bahasa slang ini diharapkan agar terciptanya rasa keakraban antara sesama pengguna media sosial, khususnya twitter.
Tak luput, Penulis juga mengingatkan supaya kita tetap menggunakan bahasa kita sendiri, yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar kita dapat memperkenalkan dan turut melestarikan bahasa tanah air kita ini. Kita harus bangga dengan bahasa kita sendiri.
Akhir kata Penulis ucapkan,
Salam Bahasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H