Mohon tunggu...
Gede Semadi Putra
Gede Semadi Putra Mohon Tunggu... -

Gede Semadi Putra. Married. Two Children. Born in Denpasar 30th December 1985. Graduated from Monash University, Bachelor of Business Systems, Clayton Campus, in 2006. Currently President Director of OPIMA CAPITAL, Holding Company. Our main business is in Meat Suppliers, Printing, Property Development, Architect Consultant, Hotel Owner and Management, General Contractors, Interior Design & Furniture, Steel Fabrication, Advertising, Financial Institutions, Building Materials Suppliers, Heavy Equipment Rental And Retail Industry. Active in Business Associations such as REI Bali, REI Bali Golf Club, KADIN Bali, HIPMI Bali, PPGI Bali.

Selanjutnya

Tutup

Money

Dimana Ada Kesulitan, Disana Ada Peluang Bisnis

25 April 2016   09:49 Diperbarui: 25 April 2016   10:04 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Peluang Bisnis. Image from semadiputra.com"][/caption]Pernahkah anda berpikir siapa yang menemukan kunci pintu? bisakah anda tidak was was apabila meninggalkan rumah tanpa mengkunci pintu? seandainya kunci pintu itu tidak ada apa yang anda akan lakukan? Kita sebagai pengguna (end-user) kadang tidak pernah berpikir sejauh itu bukan? karena pemikiran konsumtif kita sudah di atur sedemikian rupa sehingga semakin hari, kita semakin menginginkan sesuatu yang praktis guna menopang kegiatan kita sehari-hari.

Pertanyaan diatas muncul ketika seorang enterpreneur yang visioner berupaya mencari sebuah peluang atas dasar kesulitan yang dialami oleh kebanyakan orang di dunia ini. Persis seperti kata Prof. Rhenald Kasali "Tujuan orang berwirausaha bukan untuk menjadi kaya. Kaya itu akibat!" Enterpreneur itu tugasnya mencari peluang-peluang “Membuat sesuatu menjadi hal yang luar biasa, itulah bisnis!”

Ada banyak kesulitan manusia yang kemudian di convert sedemikian rupa menjadi sebuah usaha, atau peluang usaha dijadikan usaha yang menghasilkan keuntungan.

Banyak sekali contohnya, Ketika wisatawan kesulitan mencari tempat menginap yang terjangkau sehingga dapat melakukan liburan on budget? terciptalah budget hotel. Ketika tahun 80an orang-orang masih kesulitan melakukan pembuatan dokumen dengan mesin tik apa yang terjadi? terciptalah komputer dengan software yang dapat membuat dokumen dengan segala kemudahan. Ketika orang kesulitan melakukan komunikasi maka diciptakanlah alat komunikasi handphone, telephone, internet, facebook etc

Banyak peluang bisnis yang bisa diciptakan dengan mencari-cari kesulitan yang dihadapi manusia, karena semakin modernnya pola pikir manusia maka semakin manja pula kita sebagai manusia..

kadang ini yang jarang sekali terpikirkan oleh banyak orang, ketika mencari peluang bisnis. Padahal dengan mempelajari kesulitan yang dialami manusia saja bisa berjuta-juta peluang bisnis yang bisa diciptakan

Peluang bisnis dengan mencari kesulitan ini sangat mudah sekali di buat tandingannya sehingga harus selalu berinovasi dengan menambahkan extra kemudahan terhadap produknya. Segala jenis usaha juga pasti mengalami proses inovasi baik usaha yang baru berjalan maupun usaha yang sudah berjalan, maka dari itu jangan pernah berhenti untuk belajar dan mencari ide baru.

Ide baru dalam inovasi usaha bisa didapat darimana saja..

Sehingga sering-sering lah mencari..

dan terus lah merasa Bodoh..

Karena ketika anda merasa bodoh maka anda akan belajar

Selamat Jalan Bapak Bob Sadino (alm)....

Semoga Bermanfaat

Gede Semadi Putra

@gedesemadiputra

semadiputra.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun