Mohon tunggu...
Sely Novita
Sely Novita Mohon Tunggu... Lainnya - Jangan hanya tau nama saja

@selynovitaaa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Di Rumah Aja, Berantas Corona

2 Mei 2020   15:15 Diperbarui: 2 Mei 2020   15:21 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hindari kerumunan atau keramaian. Jangan sentuh mata hidung atau mulut. Selalu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum makan dan menyiapkan makanan, setelah dari toilet, setelah memegang binatang dan sesudah berpergian. Ketika batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung dengan telapak tangan, siku terlipat atau tisu, buang dan robek langsung tisu ke tempat sampah setelah digunakan untuk mencegah penggunaan ulang masker dan Jangan meludah sembarangan. Jika habis berpergian dan 14 hari kemudian mengalami gejala ini, segera ke Rumah Sakit rujukan untuk memeriksakan diri lebih menyeluruh, dan saat menuju ke Rumah Sakit sebaiknya jangan menggunakan transportasi umum guna meminimalisir penyebaran yang terjadi.

Jaga jarak minimal 1 meter (Physical Distancing) kepada lawan bicara, cuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah, ketika keluar rumah sebaiknya menggunakan masker kain 3 lapis yang dapat dicuci dan digunakan berkali – kali agar masker bedah dan N-95 sekali pakai bisa digunakana untuk petugas medis.

Beritahu petugas kesehatan jika kamu mengalami gejala virus ini, pernah kontak erat dengan orang bergejala atau berpergian ke wilayah zona merah atau wilayah terjangkit Covid-19. Jika petugas kesehatan menyatakan kamu harus isolasi diri, maka patuhi agar lekas sembuh dan tidak menulari orang lain. Dan yang paling terpenting, bersikaplah terbuka tentang status pada orang lain di sekitar. Ini adalah bentuk nyata kepedulianmu pada diri sendiri dan sesama sekaligus upaya agar kita dapat mencegah bahkan memutus rantai penyebaran virus ini.

Berdasarkan data dari Worldometers, hingga sabtu, 2 mei 2020, jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dunia telah mencapai 3.396.168 kasus. Jumlah kasus saat ini telah melampaui 3,4 juta jiwa, dengan lebih dari 239.279 korban jiwa. Karena kurangnya vaksin yang dibutuhkan dan obat – obatan efektif, dan kurangnya kedisiplinan serta kesadaran diri masyarakat, jumlah kasus terkonfirmasi positif terus meningkat, sementara jumlah kasus pasien sembuh meningkat perlahan. Selama beberapa bulan terakhir, angka kesembuhan telah meningkat dan angka kematian menurun.

Kesiapan sector kesehatan di Indonesia juga perlu di perhatikan. Meskipun sudah ada lebih dari seratus rumah sakit rujukan untuk perawatan Covid-19, mayoritas rumah sakit tersebut belum memiliki kapasitas dan peralatan medis yang memadai, banyak tenaga dan perlengkapan medis masih sangat kurang seperti APD (Alat Pelindung Diri), Ventilator ICU (alat bantu bernapas), masker, vaksin, bangsal serta perlengkapan medis yang harus digunakan kepada petugas jika harus merawat korbannya. Petugas medis tidak makan dan minum nyaris tak tidur guna mengurangi pemakaian APD dan masker yang hanya dapat sekali pakai. Setiap harinya jumlah korban terus bertambah hingga kurangnya tempat tidur untuk merawat korban yang terjangkit.

Semakin pesatnya jumlah positif virus corona di Indonesia sebaiknya pemerintah melakukan serangkaian tindakan seperti Negara - negara yang sudah lebih dulu dan atau lebih mampu mengatasi masalah virus ini. Sebagaimana dilaporkan Worldometers, Vietnam memiliki 262 kasus corona per senin (13/4/2020) pukul 09.45 WIB. Dari total itu, 144 orang sembuh dan tidak ada korban jiwa. 

Sementara di Laos hanya ada 19 kasus dan tanpa kematian.

Pada 1 februari, Vietnam memulai serangkaian inisiatif untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19, yaitu dengan menangguhkan semua penerbangan ke dan dari China. Mereka juga memutuskan untuk menutup sekolah – sekolah setelah liburan tahun baru imlek. Selanjutnya, semua kendaraan darat seperti bus, mobil sewaan, taksi akan ditangguhkan, kecuali kendaraan layanan pengiriman makanan.

Dua minggu setelah ditetapkannya pemberhentian penerbangan dari dan ke China. Karantina 21 hari dilakukan di provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi. Keputusan itu dipicu kekhawatiran terhadap status kesehatan pekerja migran yang kembali dari Wuhan, China, tempat virus corona pertama kali mewabah.

Sementara itu, Laos sudah melakukan penguncian pada perbatasan wilayah sejak kasus corona sudah mencuat di China. Negara itu juga sudah menutup sekolah dan meminta rumah sakit untuk siaga penuh. Dikutip dari The Strait Times, dengan bantuan WHO dan mitra, kementrian kesehatan Laos mengembangkan system pendeteksi yang kuat guna menanggapi ancaman kesehatan. 

Kamboja sendiri memerintahkan penutupan semua perbatasan dan provinsi. Bahkan lockdown secara nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun