Mohon tunggu...
Selvy Safitri
Selvy Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - A social worker, a sanguine, a cat-tail willow spirit who look for an oak :)

I've always loved the beginnings; the start of a new project, the birth of a new friendship, the first page of a love story.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dirgahayu Bumi Sriwijaya

17 Juni 2016   20:58 Diperbarui: 17 Juni 2016   21:06 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akun Media Sosial HUMAS Palembang

Beberapa akun media sosial milik beberapa teman saya hari ini ramai sekali dengan berbagai ucapan “Dirgahayu kota tercintaku”. Tak ketinggalan akun resmi milik divisi HUMAS kota pun turut mem-posting wajah sang walikota dengan caption serupa. Tepat pada hari ini, 17 Juni 2016 kota tertua di Indonesia telah memasuki usia-nya yang ke- 1333 tahun.  Sebagai kota tertua di Indonesia, tak berlebihan rasanya jika dikatakan Palembang menjadi salah satu barometer kota dan kabupaten lainnya. Di masa sejarahnya, Palembang pernah menjadi ibu kota dari kerajaan terbesar di Asia Tenggara, yakni Kerajaan Sriwijaya, kerajaan ini mendominasi Nusantara hingga ke Semenanjung Malaya pada abad ke-9.

Pada masa sekarang, kota ini pun sedang membangun infrastrukturnya hampir mensejajari ibu kota. Bagaimana tidak, jika kemacetannya saja sudah hampir sama, tranportasi pun juga hampir sama, jika di Jakarta ada transjakarta maka di Palembang anda akan menemukan Transmusi yang menjadi moda transportasi yang sangat popular di kota ini. Di ibu kota anda bisa melihat air mancur di bundaran Hotel Indonesia, di Palembang pun anda akan menjumpai Bundaran air mancur dengan lambang Seagames di tengahnya dan bendera-bendera negara Asia Tenggara  di sekelilingnya, ini merupakan satu-satunya bundaran dengan Tugu Asean di Indonesia, letaknya di depan Masjid Agung Palembang, sebelum jembatan Ampera. Masih banyak lagi pembangunan yang sudah dilakukan di kota Palembang, hal ini juga merujuk pada visi dan misi kota Palembang hingga di tahun 2018, yaitu kota EMAS.

Mengutip dari Tribun Sumsel bahwa Slogan EMAS yang berarti Elok, Madani, Aman dan Sejahtera ini kemudian diturunkan dalam beberapa bentuk program kerja pemerintah. Salah satunya yaitu Elok, hal ini diwujudkan dengan kebersihan kota yang telah terbukti dan teruji melaui penghargaan Adipura. Tujuan diadakannya Adipura untuk memacu semua daerah agar menjadi “kota bersih dan teduh”. Oleh sebab itu, kriteria penilaian Adipura terdiri dari 2 indikator pokok yakni yang pertama indikator kondisi lingkungan perkotaan (fisik) dalam hal ini mencakup kebersihan semua wilayah dalam kota dan keteduhan kota yaitu kelestarian lingkungan dalam kota dengan representasi ruang hijau dan lainnya serta yang kedua yakni indikator pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen, dan daya tanggap. Palembang telah membuktikan kemampuannya, sehingga penghargaan ini masih terus mampir di kota ini.

Selain itu di Palembang juga ada banyak sekali sungai yang mengalir di setiap kota dan desanya, ada 108 sungai dan salah satu yang terbesar ialah sungai Musi, sehingga orang-orang Eropa menyebut Palembang sebagai “The Venice from East”, dan karena luasnya seringkali penduduk kota Palembang menyebut sungai Musi dengan sebutan ‘laut’. Selain itu jika anda berkunjung ke kota ini maka anda akan bisa menemukan sebuah pulau yang muncul di tengah sungai Musi, pulau ini tidak pernah kebanjiran maka disebutlah Pulau Kemarau. Pulau yang disebut juga dengan pulau cinta ini merupakan salah satu tujuan wisata bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota ini.  Pada tanggal 27 September 2005 lalu, kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".

Di Bulan Ramadhan ini, jika anda sedang ataupun merencanakan berkunjung ke kota Palembang saya menyarankan untuk mengunjungi Masjid Agung, yang terletak di Kecamatan Ilir 19, Kecamatan Ilir Barat I, tepat di persimpangan antara Jalan Merdeka dan Sudirman Street, pusat kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Indonesia ketika dibangun pertama kali pada tahun 1738. Selain itu ada pula Al-quran terbesar di dunia yang sering disebut rumah al quran, terletak di kecamatan gandus. Dan yang terakhir adalah Masjid Cengho dengan arsitektur cina yang khas, masjid Cengho merupakan satu diantara 2 masjid Cengho di Indonesia, yang satu lainnya ada di Surabaya. Masjid ini dibangun sebagai penghormatan untuk Laksamana Cengho yang sering berkunjung ke Palembang, dan lokasinya ada di sekitaran Jakabaring.

Itulah sekilas tentang kota Palembang, kota penuh cerita. Orang-orang dari daerah lain kerap kali memanggil dengan sebutan “wong kito galo”. 

Dirgahayu Bumi Sriwijaya, semoga semakin jaya!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun