Mohon tunggu...
Selvy Putri Cahyani
Selvy Putri Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

I am a hard worker and always do my best in everything in life. In this life I have the principle that there is no success without sacrifice and hardship.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengimplementasian Psikoterapi Islam dalam Meningkatkan Kesehatan Mental

4 November 2023   22:01 Diperbarui: 4 November 2023   22:37 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : Tribun Priangan. Com

Definisi Kesehatan Mental

Kesehatan mental secara umum dapat dijelaskan sebagai dasar utama yang memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan perasaan, menghadapi pengalaman yang dihadapi, berinteraksi dengan individu lain, belajar, dan menjalani kehidupan dengan baik (Asosiasi Psikologi Amerika, 2017). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2022) mengartikan kesehatan mental sebagai kondisi kehidupan yang mencakup aspek-aspek emosional, psikologis, dan sosial yang sejahtera. Kesehatan mental bukan hanya mencakup ketiadaan gangguan mental, melainkan juga melibatkan kondisi positif kesehatan mental yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan individu.

Dalam pandangan Islam, kesehatan merujuk pada kesejahteraan fisik dan mental. Kesehatan fisik mencakup fungsi normal semua bagian atau organ tubuh. Kesehatan mental adalah perlindungan pikiran dan jiwa dari berbagai penyakit. Kesehatan jiwa mengimplikasikan kesehatan mental yang bebas dari gangguan dan penyakit jiwa, serta kesehatan rohani yang bebas dari penyakit rohani. Kesehatan jasmani memiliki pengaruh signifikan terhadap kesejahteraan psikis, dan sebaliknya, kesehatan psikis mempengaruhi keadaan fisik. Keduanya memiliki saling ketergantungan dan mendukung satu sama lain.

Di dalam Al-Qur'an, definisi-definisi terkait dengan kesehatan mental dapat ditemukan dalam berbagai ayat, termasuk salah satunya pada surah Yunus (10) ayat 57.

Artinya: Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kamu pengajaran dari tuhan kamu dan suatu obat bagi apa yang ada dalam dada, dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Q.S.Yunus [10]: 57

Dalam ayat tersebut, disampaikan pesan bahwa Al-Qur'an dianggap sebagai solusi penyembuhan untuk berbagai jenis penyakit, termasuk yang berhubungan dengan kesehatan mental. Dalam Surah Yunus (10) ayat 57, ditekankan Al-Qur'an merupakan dasaran pedoman kehidupan yang menjadi solusi dalam menjaga kesehatan mental. Al-Qur'an dipandang sebagai obat penawar yang mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit, termasuk yang bersifat batiniah atau berhubungan dengan aspek mental.

Psikoterapi Islam

Psikoterapi Islam merupakan suatu kiat untuk mengatasi masalah perilaku dan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip Al-Quran dan Hadis. Oleh karena itu, psikoterapi Islam cenderung mengadopsi bentuk-bentuk ibadah sebagai metode terapi, seperti shalat, zikir, dan pembacaan Al-Quran. Selain itu, model psikoterapi ini juga menawarkan sesuatu yang tidak diberikan oleh model psikoterapi modern lainnya, yaitu peningkatan aspek spiritual dalam kehidupan (Saifuddin, 2020).

Psikoterapi Islam dianggap sebagai salah satu pendekatan yang sangat efektif dalam mengatasi dan mencegah gangguan mental. Pendekatan ini meyakini bahwa keyakinan dan kedekatan dengan Tuhan adalah faktor kunci dalam mengatasi masalah psikologis individu. Selain itu, Psikoterapi Islam tidak hanya berfokus pada penyembuhan aspek fisik dan mental seseorang, melainkan juga pada peningkatan kualitas batin individu untuk mencapai kebahagiaan dalam hidupnya. Dengan demikian, terapi ini bertujuan mencapai kesehatan mental yang menghasilkan perdamaian, kesejahteraan, harmoni, dan ketenangan dalam jiwa individu (Andini et al., 2021).

Dalam ajaran Islam, selain terdapat psikoterapi dunia, ada pula psikoterapi yang bersifat spiritual. Psikoterapi dunia adalah produk dari pemikiran manusia, yang mencakup teknik pengobatan mental yang berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun