Mohon tunggu...
Selviyani AInsani
Selviyani AInsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga NIM: 22107030079

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Apasih Tradisi Munggahan?

8 April 2023   14:49 Diperbarui: 8 April 2023   14:58 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumen pribadi

Setiap tahun, pada saat perayaan Songkran yang merupakan perayaan Tahun Baru Thailand, orang-orang akan mengunjungi kuil-kuil dan memberikan bahan makanan seperti nasi, sayuran, dan buah-buahan kepada para biksu dan orang yang kurang mampu. 

Di India, tradisi munggahan dikenal sebagai "annadanam" yang artinya "pemberian makanan". Tradisi ini biasanya dilakukan di kuil dan pusat-pusat keagamaan. Orang-orang akan memberikan makanan untuk orang yang kelaparan dan orang yang membutuhkan. Annadanam diyakini sebagai kegiatan yang mulia dan dapat membawa keberuntungan bagi mereka yang melakukan. Selain itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk menunjukkan rasa syukur atas berkat yang telah diterima. 

Di Pakistan, tradisi munggahan dikenal sebagai "langar" yang artinya "rumah makan umum". Langar biasanya dilakukan di masjid-masjid atau tempat-tempat suci rang-orang akan datang ke langar untuk makan bersama dan bahan makanan yang disediakan berasal dari sumbangan masyarakat. 

Langar tidak hanya menjadi sarana untuk memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan, tetapi juga untuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas di antara umat muslim. Sedangkan, Di Indonesia Munggahan biasanya diadakan di daerah Jawa, Bali, dan Sumatera. Di Jawa, tradisi ini dikenal dengan nama Selikuran, sedangkan di Bali disebut dengan Ngerupuk. Sedangkan di Sumatera, tradisi ini dikenal dengan nama Kenduri.

Tradisi Munggahan penting untuk dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan zaman, tradisi ini juga menjadi bukti bahwa kebudayaan Indonesia masih kaya dan unik. Munggahan juga mengajarkan nilai-nilai luhur yang bisa diambil sebagai pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. 

Tradisi ini juga harus dikenalkan kepada generasi muda karena memiliki nilai-nilai budaya dan agama yang tinggi Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan yang telah memberikan berkat dan keselamatan kepada masyarakat. Salah satu nilai yang terkandung dalam tradisi Munggahan adalah nilai kebersamaan. Selain itu, tradisi munggahan sangat penting untuk menjaga silaturahmi. Tradisi munggahan juga menjadi ajang untuk berbagi dengan sesama. Selain makan bersama, masyarakat juga memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan. Sedekah tersebut biasanya berupa makanan.

Berdasarkan hasil wawancara, menurut Ibu Yanti (selaku masyarakat jawa barat yang mengadakan tradisi munggahan) dengan ini menyatakan bahwa "tradisi munggahan ini tradisi yang harus tetap dilestarikan karena pada tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap Allah SWT yang sudah memberi kita rezeki dan dengan adanya tradisi munggahan ini yang sudah lama kita tidak berkumpul dengan keluarga jadi bisa berkumpul dengan sanak saudara"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun