Mohon tunggu...
Selvi Savitri
Selvi Savitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta - FDIKOM - Pengembangan Masyarkat Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandangan Islam terhadap Anak

2 November 2024   13:05 Diperbarui: 2 November 2024   13:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak adalah anugerah terindah dari Allah SWT bagi setiap pasangan yang telah menikah. Tidak bisa dipungkiri bahwa anak adalah suatu ikon tersendiri dalam keluarga lebih-lebih kehadirannya ditunggu-tunggu sejak lama. Terbukti dilihat dari bagaimana pengalihan kasih sayang antara suami-istri menyatu bagaimana memberikan perhatian secara penuh terhadap anak. Anak bisa memberikan motivasi tersendiri baik bagi sang ayah maupun sang ibu. Anugrah tersebut bukanlah semacam omong kosong semata yang orang tuanya diberi kebebasan untuk mengisinya dalam jumlah tidak terbatas, melainkan sebagai titipan atau amanah yang nantinya harus diserahkan kembali kepada Tuhan disertai pertanggungjawabannya. (Zaki, 2014)

Melindungi, menyayangi anak-anak merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya orang tua kandungnya. Islam sangat memuliakan anak, sejak mereka masih dalam kandungan hingga mencapai dewasa. Kemampuan seorang ibu untuk memberi nafkah yang halal dan bergizi pada anak, adil dalam pemberi, memberikan nama yang terbaik, mendidik, mengasuh (hadhanah), merawat (radha'ah), dan diperbolehkan bagi seorang ibu yang sedang hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa semua itu merupakan contoh-contoh kasih sayang orang tua yang harus dilakukan.

1. Anak sebagai Perhiasan dalam Keluarga

Anak adalah perhiasan dalam kehidupan rumah tangga. 

Dalam Al-Quran disebutkan, "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, namun amal yang kekal dan shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan". (QS: Al-Kahfi:46)".

Ayat tersebut memaparkan, bahwa anak sebagai hiasan yang memperindah dalam keluarga. Dalam sebuah keluarga pasti sepasang suami istri selalu merasa kurang sempurna tanpa kehadiran sang buah hati. Kesempurnaan dan keindahan suatu keluarga baru terasa jika di dalamnya terdapat sang buah hati.

 

2. Anak sebagai Ujian

Bisa dikatakan anak sebagai ujian balik lagi kita melihat bagaimana orang tuanya mendidik dan mengasuh anak, jika kedua orang tuanya berhasil mendidik dan menjaga hak-hak anak, maka akan mendapat pahala yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Sebaliknya, jika orang tua tidak memenuhi hak-hak anak maka orang tua tersebut akan mendapatkan dosa dari Allah SWT. Ujian tersebut orang tua tidak hanya memenuhi hak-hak anak tetapi ada kaitannya juga kedudikan orang tua sebagai hamba Allah SWT. Apakah dengan kehadiran anak, mereka tetap beribadah pada Allah SWT dengan baik, atau justru sebaliknya mereka malah lalai dan kualitas ibadahnya menurun.

Terdapat di dalam QS: Al-Munafiqun:9

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu membuatmu lalai danri mengingat Allah SWT. Siapa yang berbuat demikian, mereka itulah orang-orang yang merugi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun