Kemiskinan masih menjadi tantangan besar di Indonesia, termasuk di Kota Malang. Dengan pesonanya yang memikat dan terkenal sebagai salah satu pusat pariwisata dan pendidikan di Indonesia, Kota Malang masih menyimpan permasalahan kemiskinan. Tahukah kamu? kemiskinan di Kota Malang masih menjadi polemik yang harus segera diselesaikan hingga saat ini. Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian masyarakat di Kota Malang, khususnya sektor pariwisata. Diberlakukannya sistem lockdown mengakibatkan banyak tempat wisata ditutup. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang semula bekerja di sektor pariwisata harus berhenti bekerja sehingga angka pengangguran meningkat. Akibatnya, banyak masyarakat yang pendapatannya kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tentu saja, hal ini mengakibatkan angka kemiskinan di Kota Malang meningkat. Namun, masih ada faktor lain yang menjadi penyebab kemiskinan. Apa saja faktor yang dapat menyebabkan kemiskinan? Lalu, bagaimana dampak dari kemiskinan tersebut?
   Di tengah kemajuan dan perkembangan kota, masalah kemiskinan membutuhkan perhatian dan solusi nyata dari banyak pihak. Bagaimana langkah pemerintah dalam mengatasi kemiskinan? Lalu, apa kontribusi yang dapat kita lakukan untuk membantu mengatasi permasalahan ini? Menuju tahun 2030, Indonesia berkomitmen untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk target penghapusan kemiskinan dalam segala bentuknya. Artikel ini akan membahas faktor penyebab, dampak kemiskinan, dan implementasi langkah nyata yang dapat dilakukan untuk pengentasan kemiskinan di Kota Malang menuju SDGs 2030 di Indonesia.
   Apakah kemiskinan itu? Pada tahun 1990, World Bank mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi standar hidup minimal. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan adalah kondisi ketidakmampuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik makanan maupun bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Lalu, apakah kamu pernah berfikir bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai masyarakat miskin? Menurut Bank Dunia seseorang dapat dikategorikan sebagai masyarakat miskin apabila pendapatan minimum dibawah $2,15 per hari, atau sekitar Rp32.745 per hari. Garis kemiskinan mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dalam waktu sebulan, baik kebutuhan makanan ataupun non-makanan (Fatmawati, et al, 2022). Garis kemiskinan makanan ialah nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan. Sedangkan garis kemiskinan non-makanan ialah nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan diluar dari makanan seperti biaya pendidikan, sandang, papan, dan lain-lain.Â
   Dari penjelasan sebelumnya, mengapa kemiskinan masih terjadi hingga saat ini? Sharp (1996) dalam Kuncoro menyatakan penyebab kemiskinan dapat dilihat dari 3 hal, Yang pertama secara mikro kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pada kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang tidak sama. Contohnya, A memiliki akses tanah atau lahan untuk bercocok tanam, sehingga mendapat penghasilan tambahan, sedangkan B tidak memiliki akses tanah atau lahan sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kedua,  kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia. Contohnya, A memiliki pendidikan dibawah pendidikan wajib 12 tahun, sehingga A sulit mendapatkan pekerjaan yang layak untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Ketiga, kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal. Kurangnya akses modal seperti pinjaman dan investasi membuat seseorang sulit memulai usaha atau meningkatkan pendapatan. World Bank menyatakan ada 5 faktor yang dianggap dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan, yaitu: (a) pendidikan, (b) jenis pekerjaan, (c) gender, (d) akses terhadap pelayanan kesehatan dasar, dan (e) infrastruktur dan lokasi geografis. Dari faktor-faktor diatas, dapat diambil kesimpulan faktor utama yang menjadi penyebab kemiskinan adalah rendahnya pendidikan, kurangnya lapangan pekerjaan, rendahnya sumber daya manusia, dan kurangnya akses modal.Â
   Dari faktor-faktor sebelumnya, tahukah kamu? hingga saat ini, kemiskinan masih mengakibatkan dampak negatif yang begitu besar. Berikut ini merupakan dampak dari kemiskinan dalam bebagai bidang, diantaranya:
1. Dampak Ekonomi
Kemiskinan mengakibatkan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok, membuat seseorang bergantung kepada bantuan pemerintah dan program sosial, kemiskinan dapat memicu ketidakstabilan ekonomi seperti inflasi, pengangguran, dan perlambatan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
2. Dampak Sosial
Kemiskinan dapat mengakibatkan kesenjangan sosial antara kelompok masyarakat yang berbeda strata sosialnya. Selain itu, kemiskinan juga menyebabkan diskriminasi sosial antar masyarakat dan meningkatnya kriminalitas karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.Â
3. Dampak Kesehatan
Kemiskinan mengakibatkan munculnya berbagai masalah kesehatan di masyarakat karena kurangnya biaya untuk berobat sehingga dapat meningkatkan angka kematian. Selain itu, kemiskinan dapat mengakibatkan kesehatan mental yang buruk karena beban pikiran untuk memenuhi kebutuhan.
4. Dampak Pendidikan
Kemiskinan dapat mengakibatkan kurangnya akses terhadap pendidikan karena terkendala biaya yang mahal sehingga menyebabkan rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan serta tingginya angka kasus putus sekolah.Â
5. Dampak Politik
Kemiskinan dapat mengakibatkan ketidakstabilan politik karena adanya ketidak puasan sosial ekonomi yang dapat memicu demonstrasi atau konflik. Kemiskinan juga dapat menyebabkan kurangnya partisipasi politik.
   Seperti yang kita tahu beberapa program dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk mengentaskan kemiskinan, contohnya program PKH (Program Keluarga Harapan), Program Sembako BPNT Non-PKH, KIS (Kartu Indonesia Sehat), KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan BSB (Bansos Beras). Lalu, bagaimana upaya Pemerintah Kota Malang untuk mengentaskan masalah kemiskinan? Menurut data dari BPS Kota Malang tahun 2023, berikut ini merupakan strategi yang dilakukan Pemerintah Kota Malang untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Malang:
1. Pengurangan Beban Pengeluaran Masyarakat
Dalam rangka pengurangan beban pengeluaran masyarakat, Pemerintah Kota Malang menjalankan beberapa program seperti pemberian bantuan sosial bagi anak, lansia terlantar, fakir miskin, korban bencana alam, dan musibah. Selain itu, Pemerintah Kota Malang juga memberikan bantuan pembayaran premi asuransi kesehatan bagi kelompok masyarakat rentan, menyediakan Bantuan Operasional Daerah (BOSDA) untuk SD dan SMP dan memberikan beasiswa bagi anak kurang mampu yang berprestasi untuk tingkat dasar dan menengah. Serta memberikan penguatan pendidikan non formal atau kesetaraan dan tetap memastikan stabilitas harga bahan pokok dan barang penting lainnya.
2. Meningkatkan Pendapatan
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, Pemerintah Kota Malang melakukan pengembangan dan peningkatan kelompok sadar wisata untuk menurunkan angka kemiskinan, pembinaan ekonomi kreatif, pelatihan keterampilan produktif bagi perempuan kepala rumah tangga, pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, pembinaan wirausaha muda, pembinaan usaha mikro, penumbuhan wirausaha baru, serta penguatan promosi bagi wirausaha baru dan usaha mikro.
3. Meningkatkan Kolaborasi dan Ketepatan Sasaran Program Penanganan Kemiskinan
Pemerintah Kota Malang menerapkan program penanganan kemiskinan seperti pemutakhiran data sasaran program penanganan kemiskinan, menyusun sistem informasi kesejahteraan sosial (by name, by address, by need) sebagai sumber data sasaran program penanganan kemiskinan, peningkatan kapasitas tenaga pelayanan sosial dalam melakukan identifikasi masyarakat miskin.
   Kemudian, bagaimana hasil dari upaya pemerintah tersebut? Gambar di bawah ini menampilkan data kemiskinan di Kota Malang pada tahun 2023.
Dari data tersebut, pada 2023 kemiskinan di Kota Malang mengalami penurunan. Hal ini membuktikan upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Malang berjalan sesuai harapan.
   Lalu, apa yang dapat kita lakukan sebagai generasi muda untuk membantu Pemerintah Kota Malang dalam mengentaskan kemiskinan? Berikut ini merupakan tindakan yang dapat kita lakukan untuk membantu mengentaskan kemiskinan yang masih terjadi, yaitu mengambil inisiatif untuk bertindak membantu mengatasi kemiskinan, seperti membuka donasi, menjadi sukarelawan mengajar, dan menyumbangkan buku. Kita juga dapat melakukan kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kita dapat memberikan motivasi yang tinggi kepada masyarakat untuk mencapai kemajuan dan memiliki mental mandiri. Kita dapat membuat seminar atau workshop yang dapat diikuti untuk menambah keterampilan sehingga masyarakat dapat mencoba berwirausaha sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Kita juga dapat menjembatani masyarakat yang memiliki usaha dengan dinas terkait seperti Diskopindag (Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan) untuk mengembangkan usaha yang dimiliki agar cakupan usahanya lebih luas dengan cara memberikan informasi tentang program pada dinas terkiat yang dapat meningkatkan usaha mereka. Selain itu, kita dapat mendukung UMKM dengan membeli dan mempromosikan produk buatan masyarakat yang dapat membantu perekonomian mereka. Serta kita dapat mengadakan sosialisasi terkait pentingnya berwirausaha bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonomi melalui kerja sama dengan Ketua RT atau RW setempat.Â
   Saat ini kemiskinan di Kota Malang masih menjadi masalah yang harus diatasi. Pemerintah Kota Malang tengah berupaya untuk membebaskan masyarakat Kota Malang dari kemiskinan. Sebagai generasi muda, marilah kita berperan aktif sebagai agen perubahan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Dengan menjalankan solusi mulai dari hal yang sederhana, seperti membeli dan membantu mempromosikan produk kita sudah berperan untuk membantu mengentaskan kemiskinan. Dengan harapan, masalah sosial seperti kemiskinan segera teratasi. Bersama-sama, kita dapat mendorong pembangunan berkelanjutan, seperti menjaga kelestarian lingkungan, menolak ketidaksetaraan gender, dan mengupayakan kehidupan yang layak bagi semua orang. Mulai dari tindakan sederhana dalam kehidupan sehari-hari hingga mengikuti perkembangan global, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif di masa depan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H