Mohon tunggu...
Selvi Rahmani
Selvi Rahmani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Liburan dan makanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Kemiskinan di Banten

9 Juni 2021   15:00 Diperbarui: 9 Juni 2021   15:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah seperti pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan, peternakan, perkebunan serta pertambangan yang ada diwilayah-wilayahnya. Seharusnya alasan tersebut dapat dijadikan bekal oleh masyarakat Indonesia untuk keberlangsungan hidupnya dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan baik dan belum mampu mengelolanya, dan belum memiliki rasa rugi karena kekayaan alam yang dimilikinya itu dinikmati oleh negara lain.

Indonesia kaya akan sumber daya alam namun miskin akan sumber daya manusia khususnya dibanten sendiri. Ini merupakan konflik yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah dengan cara yang semaksimal mungkin. Salah satu kota di Banten yang dikenal dengan kota industri yaitu kota Tangerang namun pada kenyataanya masih banyak masyarakat banten yang tidak bekerja ataupun pengangguran, mengapa bisa? Di lapangan banyak sekali orang yang ingin bekerja namun kalah dengan orang yang menggunakan calo atau orang dalam agar dapat langsung diterima tanpa ada syarat tertentu. Dikarnakan mereka tidak mempunyai skill dan kemampuan yang dipelajari selama sekolah. 

Dikutip dari detiknews berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per september 2020 tercatat penduduk miskin Indonesia naik menjadi 10,19 persen dari total populasi atau 25,55 juta jiwa. Banten tercatat sebagai provinsi nomor dua di pulau jawa dengan jumlah penduduk miskin paling dikit. Bertambahnnya tingkat kemiskinan dikarnakan pandemic covid-19 ini banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Seiring berjalannya waktu sumber daya manusia harus terus menerus diupgrade agar tidak tergantikan oleh teknologi. Banyak cara yang perlu dilakukan dimulai dari ruang lingkup sekolah, khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK). Saat menempuh pendidikan di sekolah menengah kejuruan (SMK) banyak sekali praktik yang dilakukan sebelum menempuh dunia kerja, maka skill yang diperoleh pun harus bisa di implemantasikan sesuai dengan apa yang telah dipelajari. Selain itu pemerintah Banten mempunyai program pelatihan kerja yang diselenggarakan secara gratis tanpa dipungut biaya. 

Selain itu banyak sekali dampak dari pandemic covid 19 salah satu nya meningkatnya kemiskinan yang terjadi di Banten. Banyak perusahan yang mengurangi jumlah tenaga kerja dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), namun masih banyak juga para pelaku usaha yang bertahan di masa pandemic ini. Dikutip dari kabarbanten para pelaku usaha di Banten memiliki kiat jitu agar usahanya bertahan di masa pandemic covid 19. Salah satunya dengan pemanfaatan teknologi digital dalam memasarkan produknya.

Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Dilihat dari penjelasan diatas bahwa pemerintah telah berupaya untuk mengatasi meningkatnya kemiskinan, sebagai masyarakat mampu mengikuti anjuran pemerintah agar dapat bersaing dengan pendatang dari luar. Peningkatan kemiskinan ini harus segera diatasi mulai dari perilaku kehidupan masyarakat maupun pemerintah, agar bisa mengurangi kemiskinan yang terjadi bukan bertambah. 

Nama : Selvi Rahmani

Asal perguruan tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

R-001 Permata Sari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan Prodi Ekonomi Islam Universitas Jambi 

referensi

https://www.kompasiana.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun