Mohon tunggu...
Selvi Naskia
Selvi Naskia Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dampak Teknologi Terhadap Kesehatan Mental Dikalangan Remaja

12 Desember 2024   10:23 Diperbarui: 12 Desember 2024   10:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital saat ini ,teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Kehidupan sosial remaja terpengaruh oleh teknologi. Teknologi merupakan segala sesuatu yang digunakan sebagai alat yang dapat menunjang keberlangsungan hidup manusia. adanya teknologi seperti handphone kita bisa mengirim pesan dengan cepat dan akurat. Perkembangan teknologi komunikasi,khususnya penggunaan ponsel telah membawa perubahan signifikan dalam gaya hidup masyarakat, terutama generasi Z. Remaja sekarang lebih sering berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya. Mereka mengunakan gadget seperti bermain game,media sosial.
 
Kecanduan Gadget merupakan fenomena yang berkaitan dengan penggunaan alat teknologi berupa smartphone yang tidak terkendali. Saat ini, tak asing di mata kita remaja- remaja yang kecanduan smartphone kemudian melupakan tugas belajarnya. Nantinya akan mempengaruhi daya pikir remaja terhadap sesuatu diluar tersebut,ia akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Bukan hanya itu, para remaja ini sampai melupakan kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan makan, minum, mandi, dan sebagainya.
 
Tersedianya beragam fitur pendukung di handphone membuat para remaja semakin menyukai produk teknologi komunikasi ini. Namun, mengingat masa remaja merupakan masa transisi dimana remaja cenderung memiliki sifat yang ambivalen terhadap berbagai perubahan, maka kehadiran handphone sebagai produk komunikasi berteknologi canggih bisa membawa sejumlah dampak bagi remaja sebagai konsumennya. Penting memahami para remaja karena remaja adalah masa depan setiap masyarakat.
 
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Berlangsung antara usia 12-24 tahun. Di era teknologi yang semakin berkembang pesat ini,teknologi sudah mengubah cara hidup manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Dimulai dari proses pembelajaran, komunikasi antar manusia, bisnis, hiburan, dan kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung diketahui berkat kemajuan teknologi (gobalisasi). Di era globalisasi sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang semakin maju dan cepat mendorong masyarakat untuk lebih memahami kecanggihan teknologi.  
 
Dampak yang diterima pada diri individu dengan pengaruh gadget berlebihan yaitu terganggunya kesehatan mental seperti depresi yang disebabkan oleh cyber bullying. Organisasi kesehatan dunia (WHO,2017) melaporkan bahwa 10-20% anak-anak dan remaja di seluruh dunia mengalami masalah kesehatan mental. Diperkirakan 50% dari semua gangguan mental terjadi pada usia 14 tahun dan 75% pada usia 18 tahun. Gangguan yang paling umum pada anak-anak dan remaja masing-masing adalah gangguan kecemasan umum dan depresi.
 
Ini di sebabkan kurangnya perhatian dari orang tua. Beberapa orang tua ada yang mengecek anaknya ketika belajar, namun ada orang tua yang tidak peduli sama sekali anaknya belajar atau tidak. Dalam pola pikir remaja saat ini, waktu hanya untuk belajar di sekolah pada pagi hari sampai siang, sisanya untuk nge-game. para remaja tidak peduli dengan belajar dan sekolah.
 
Bahkan saat ini banyak remaja yang memilih main game ketimbang mendengarkan perintah orangtua. Selain itu ada juga  yang marah ketika diperintah oleh orangtua. Itulah salah satu bentuk kecanduan  dalam penggunaan gadget,mereka lebih mementingkan benda mati daripada dunia nyatanya. Lebih parahnya lagi, jika sudah asik dengan handphone yang ada ditangannya, anak remaja sering tidak menengok kanan dan kiri dan tidak memperhatikan orang- orang disekitarnya. Bahkan disaat anak remaja  sedang mengendarai motornya,ia tetap menggunakan handphonenya.
 
gadget juga memiliki banyak  pengaruh  positif yang dapat kita terima tetapi banyak juga pengaruh negatifnya. Yang pertama dampak positif  dari gadget yaitu Akses informasi yang lebih mudah,dengan ini pengguna memudahkan mencari informasi dengan hitungan detik. Komunikasi yang lebih efisien mempermudah seseorang berkomunikasi dengan teman,keluarga,dan rekan kerja dengan jarak jauah,tanpa harus bertemu. Kemajuan dalam pendidikan pelajaran online.mempermudah siswa untuk belajar yang lebih fleksibel dan personal. Kedua dampak negatif dari gadget yaitu,gangguan tidur paparan cahaya biru dari layar dapat mengganggu pola tidur. Konten negatif akses mudah ke konten yang tidak pantas atau berbahaya dapat memengaruhi perilaku dan pemikiran pengguna.
 
Hal ini para remaja generasi Z sangat di perlukan kontrol diri. Kontrol Diri (Self Control) merupakan bentuk pengendalian emosi dalam diri setiap individu. Kontrol Diri (Self Control) memiliki peran penting dalam penerapan di kehidupan setiap individu dalam menghadapi permasalahan dan dalam berinteraksi sosial. Teknik Kontrol Diri (Self Control) untuk para remaja dapat dilakukan melalui prosedur yang sistematis melalui pemantauan diri setiap hari dalam penggunaan gadget, mengukuhkan diri dengan mengenali kebiasaan baru dalam menyikapi kecanduannya dan kontrol stimulus kejadian-kejadian yang mampu memicu kecanduannya.
 
Para remaja yang memiliki teknik self control akan tahu bahwa dirinya punya pilihan dan dapat mengontrol tindakannya. Mereka dengan teknik self control yang baik membekali siswa dengan karakter yang kuat karena menahan untuk memanjakan diri dengan bersenang-senang, alih-alih bersenang-senang malah memusatkan diri pada tanggung jawab. Teknik self control menyadarkan remaja akan adanya potensi konsekuensi berbahaya atas kemungkinan tindakan yang dilakukan, sehingga dengan kesadaran tersebut mengontrol emosinya dan mampu berperilaku baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun