Mohon tunggu...
Selvina
Selvina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

i am just a happy human who like reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Frugal Living = Miskin?

16 Januari 2025   14:29 Diperbarui: 16 Januari 2025   14:29 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

abaikan judulnya, tapi not gonna lie banyak orang yang memberikan komentar atas keputusan orang yang mencoba untuk hidup frugal dianggap sebagai orang pelit juga miskin untuk diri sendiri. Penulis juga sebelumnya menganggap orang yang menjalani kehidupan frugal living itu orang yang terlalu hemat dan pelit untuk diri sendiri. Mengapa tidak bisa membeli barang-barang untuk membahagiakan diri sendiri? kenapa harus menahan semua keinginan untuk membeli barang guna membahagiakan diri sendiri?. Dengan banyaknya pertanyaan yang muncul dalam benak penulis dan melakukan research terhadap pengertian lebih dalam akan frigal living, akhirnya penulis paham bahwa frugal living bukanlah konsep menjalani kehidupan dengan susah, hemat dan miskin melainkan memberikan jaminan untuk hidup enak di masa depan dengan menabung dan membeli hal-hal yang primer dalam hidupnya. 

Ketika seseorang sudah dalam tahap aman dalam finansial, mereka akan menghitung segala hal yang berkaitan dengan uang dan merencanakan keuangannya dengan baik agar terus terjamin dimasa yang akan datang dan tidak kekurangan. Namun, karena media sosial dan kehidupan manusia yang semakin lama semakin mahal, belum lagi hasrat untuk membeli barang-barang random, akhirnya mencetuskan adanya konsep kehidupan "frugal living". Bisa dipahami dengan kasar, bahwa frufal living itu hidup hemat seperti tuan Crab dalam serial spongebob namun memiliki harta yang melimpah, betulkan? 

Apa ada diantara pembaca yang menerapkan hidup sederhana yang menerapkan frugal living? bagaimana anda menjalani kehidupan yang berbeda dengan orang lain? bagaimana anda bisa menahan hasrat untuk memebelanjakan uang dan pendapatan anda untuk kebutuhan anda yang lainnya? bagaimana anda bisa tidak mengikuti life style kehidupan yang serba mewah dan branded di zaman sekarang ini? . Banyak sekali pertanyaan yang muncul oleh penulis terhadap orang yang menjalani frugal living tersebut, apakah worth it untuk dilakukan? apakah kita juga bisa melakukannya?. Jika ingin menerapkan kehidupan frugal maka harus dimulai dari perlahan untuk bisa menyesuaikan diri. 

perlu diketahui bahwa menjalani kehidupan frugal living itu memiliki banyak manfaat, baik untuk diri sendiri dan dimasa depan. Karena dengan adanya frugal living, seseorang harus merencanakan kehidupan finansial dan kebutuhan hidupnya agar lebih efesien dan tidak konsumtif. Hal yang paling sulit bagi kita yang ingin menjalani kehidupan frugal tentu saja melepaskan diri dari yang namanya kehidupan hedon, konsumtif dan fomo. Media sosial menjadi musuh besar bagi orang yang memiliki hasrat untuk terus belanja barang branded tanp memikirkan kegunaan fungsinya, berpikir hanya dengan menggunakan merk menjadi lebih terkenal dan kaya tapi kehidupan finansial dan perencanaan keuangan orang tersebut sangat berantakan. 

Banyak ahli ekonomi dan bahkan pengusaha-pengusaha besar menjalani kehidupan sederhana bukan karena tidak mampu membeli barang branded tapi emikirkan kegunaan fungsi barang yang sama dengan harga yang murah tapi memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda. Tidak termakan dengan marketing yang diberikan oleh barang-barang branded atau terinfluence oleh selebritis di media sosial yang selalu memamerkan kekayaannya dan kita coba tiru dengan tergopoh-gopoh. Hal yang sudah penulis tuliskan memang snagat ironis, namun tahukan anda bahwa itu sebuah realitas saat ini terjadi. Oleh karenanya, kita harus pelan-pelan menjalani kehidupan frugal yang lebih mengedepankan menabung dan memeiliki perencanaan finansial yang baik demia kehidupan jangka panjang di masa depan. 

Hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan dalam frugal living adalah, mencoba untuk embawa bekal dan makan dirumah daripada harus membeli makan di restoran mahal atau menggunakan kendaraan umum yang tentu saja lebih murah daripada menggunakan kendaraan pribadi, cobalah untuk tidak gengsi menggunakan pakaian atau outfit yang sama terus-menerus, karena pakaian dan sandang merupakan salah satu faktor hedonisme terus ada dalam kehidupan masyarakat. Membeli barang-barang mahal branded memang tidak ada salahnya, belilah sekali-sekali dengan kualitas baik sehingga kita bisa memakai barang yang sama dalam beberapa tahun tanpa harus menghabiskan uang untuk benda yang sama dalam jangka waktu yang dekat. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun