Mohon tunggu...
Selvina
Selvina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

i am just a happy human who like reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film: Kuasa Gelap

22 Oktober 2024   09:46 Diperbarui: 22 Oktober 2024   10:30 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke, kembali lagi dengan film horor bernuansa religius Katolik yang baru pertama kali diangkat di Indonesia. Banyak memang film horor indonesia mengangkat tema tentang horor klasik jawa, namun kali ini Kuasa Gelap film pertama yang bertemakan eksorsisme agama katolik. Belum pernah ada rumah produksi dan sutradara yang mengangkat tema religius katolik, melihat indonesia mayoritas beragama Islam, pengangakatan tema film horor ini termasuk fresh dan baru. Film ini di sutradarai oleh Bobby Prasetyo dibintangi oleh artis-artis ternama seperti Lukman Sardi, Jerome Kurnia, Astrid Tiar dan jejeran bintang muda lainnya dengan kemampuan akting yang mumpuni. 

Film ini menarik perhatian khalayak umum dengan berhasil tembus 1 juta penonton pada penayangan hari ke-10 dan menjadi salah satu film indonesia yang terlaris tahun ini. Ide yang fresh dan horor yang mencekam menjadi daya tarik yang menarik untuk menonton film ini. Jujur penulis saat pertama kali mendengar bahwa akan ada film indonesia yang bertemakan eksorsisme katolik, merasakan skeptis apakah film eksorsis indonesia ini akan sama dengan film horor indonesia lain yang mengangkat tema urban legend. Film ini berbeda karena mengangkat tema iblis dan juga penggoyahan iman yang dialami setiap karakternya sebagai bagian dari alur cerita. 

Film yang didasarkan kisah nyata atas 10% kasus eksorsisme yang dilakukan gereja katolik di Indonesia selain 90% kasus lainnya karena mental issue atau gangguan jiwa. Mari kesampingkan rasa skeptis, film ini patut diacungi jempol dengan alur cerita yang matang dan minim jumpscare namun mampu memberikan kesan mencekap kepada penonton tanpa menampilkan banyak penampakan hantu ataupun suara kencang yang menganggu. Tipe film horor yang seperti ini termasuk langka, karena kebanyakan hanya menagndalkan suara dan jumpscare yang tidak perlu, lalu hal yang membuat penulis terkesan adalah akting artis muda Lea Ciarachel sebagai Kayla yang kerasukan iblis benar-benar patut diapresisasi dan diberikan panggung yang lebih lebar untuknya bersinar di dunia akting di masa depan. 

Penulis sebagai pecinta horor sangat terkesan dengan pembungkusan film ini yang apik dan cenderung memberikan teror yang mumpuni, penggunaan sounding dan tata pengambilang gambar yang epik menambah nilai plus dalam film ini. Disatu sisi juga ada beberapa adegan yang menurut penulis bisa lebih maksimal lagi memberikan teror, namun dalam film hanya seperti "ya sudah". Adegan ini yaitu saat Romo Rendra (Jerome Kurnia) melawan legion iblis dalam tubuh Kayla seharusnya memberikan efek hancur lebih maksimal dalam filmnya, kurang greget rasanya jika hanya berakhir seperti itu tanpa perlawanan yang lebih mencekam lagi. 

Disamping itu, pemolesan dalam film ini sangat memberikan kesan mendalam karena pesan moral seperti penguatan iman dan bahaya dari okultisme itu sendiri. Minus dalam film ini hanya kurang mendalamnya kisah cerita yang diberikan dalam keluarga kayla dan ibu nya dengan rasa "gantung", tapi menurut penulis itu tidak terlalu berpengaruh dalam cerita sehingga tidak dipermasalahkan. Dari unsur cerita yang fresh dan akting pemain nya yang keren, penulis memberikan nilai 8/10 untuk film ini secara pribadi dan merekomendasikan bagi kalian pecinta film horor untuk mencoba menonton film ini karena cukup worth it. Terima Kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun