selalu punya rasa untuk meningkatkan  dan mengembangkan kemampuan diri saya, maka saya pun mengikuti seleksi PPAN (Pertukaran Pelajar Antar Negara). Seleksi ini diadakan setiap tahun oleh Dinas Pemuda dan Olahraga di setiap Provinsi, seleksi ini juga bersamaan dengan seleksi KPN (Kapal Pemuda Nusantara) yang setiap tahun memiliki jadwal yang hampir sama. Ini kali pertama saya mengikuti seleksi PPAN, dan saya sangat bersemangat untuk mengikutinya. Saya pernah berpikir, tepat, ketika saya masih kuliah untuk mengikuti seleksi tersebut.Â
Janji itu, tahun Ini saya penuhi, saya tidak pernah tahu akan lulus atau tidak mengingat banyaknya peserta berkompeten yang akan mendaftarkan dirinya disini. Saya pun mengecek halaman instagram PCMI Sulawesi Tenggara, halaman instagram maksudnya. Hahah, saya melihat banyak yang antusias 3 ikut.
Pertama kali saya mendapatkan info dari teman saya lewat Whatsapp, dan pesan itu saya bagikan lagi ke grup whatsapp teman-teman yang lain. Setelah itu, saya diajak teman untuk ikut di salah satu Roadshow yang akan dilaksanakan di Fakultas Teknik, di kampus kami. Saya naik g*jek kesana, eh tau taunya teman saya itu belum sampai, hmm, jadilah saya menghela napas panjang, saya pun meminta si abang untuk menemani saya sampai ke tempat diadakannya kegiatan tersebut. Nah, kebetulan si abang g*jek (hm, nulisnya ribet) adalah anak teknik juga, heheh.Â
Dalam hayalanku, anak teknik itu pasti sangar, gondrong, suka malakin anak maba, yahh ini berdasarkan pengalaman pas dulu tes SBMPTN di Universitas lain. ehh tau taunya baik kok, Heheh. Beberapa menit kemudian, kegiatannya dimulai. Ini adalah hari pertama Roadshow PPAN, KPN dan Duta Bahasa, para alumni berseragam rapi memberikan materi singkat lalu memberikan sesi tanya jawab.
Sepulang dari roadshow, saya diberikan semangat oleh beberapa senior untuk ikut PPAN. Mimpi itu datang lagi. Teman-teman dekatku percaya bahwa aku selalu punya banyak hal untuk dikerjakan, aku selalu punya banyak mimpi untuk dikejar. Tenanglah, ini hanya terjadi pada masa mudaku kawan. Ibarat  kata, aku selalu berani mengambil resiko karena merasa masih butuh jatah gagal dan belajar untuk bangkit lagi.
Kami pun pulang dengan berjalan kaki menuju Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, fakultas tersayang tempat asa anak-anak daerah Sulawesi Tenggara berkumpul. Sepanjang jalan, kami banyak bercerita tentang mimpi-mimpi selanjutnya, hahah, ini benar-benar tentang mimpi di siang bolong.
Pulang dari hari itu, kami mulai untuk mempersiapkan berkas, jauh jauh hari. Tetapi niat kami sering naik dan turun lagi. Sampai di hari terakhir, batas pengumpulan berkas saya pun membulatkan tekad untuk tetap mendaftarkan diri. Sepulang dari gereja dan mengajar adik-adik, saya berniat untuk membawa berkas-berkas saya ke kantor Dinas Pemuda dan Olahraga.
Sekali lagi tersesat di Kota Kendari, hahahhah. Padahal sudah hitungan tahun tinggal disini. Setelah ketemu kantor-nya, ternyata di haruskan memakai amplop warna coklat tua, setelah berkeliling hampir 2 jam akhirnya saya menemukan amplop coklat yang saya butuhkan. Setelah membawa semua berkas-berkas saya, saya pun berinisiatif untuk segera pulang karena telah lelah seharian. Waktu technical meeting tiba, dan kami diberikan banyak sekali keseruan tentang kegiatan PPAN dan KPN.Â
Sementara itu, saya sendiri baru saja mengikuti kegiatan latihan fisik, mental dan disiplin dibantu oleh Tim Sparco Kendari, jadilah muka saya memerah dan gosong, badan saya masih remuk semua. Latihan fisik itu sendiri adalah salah satu kewajiban untukmu yang ingin bergabung dengan BLK Kendari, beruntung  cuma hangus sehari, hahah. Saya pun mengikuti seleksi  PPAN di sela-sela kegiatan kursus di BLK Kendari. Di hari Jum'at itu pula kami mengikuti Test on spot. Test on spot ini kami diberikan sejumlah pertanyaan option, yang mencakup tentang pengetahuan dasar, seperti mate-matika, bahasa indonesia, maupun tentang kewarganegaraan
Kemudian, di hari Sabtu dan Minggu,  kegiatan seleksi PPAN dan KPN dilaksanakan. Seleksi ini diadakan selama dua hari. Hari pertama yaitu hari latihan fisik dan dinamika kelompok. Pada tahap seleksi ini, para peserta akan dinilai seberapa bugar kesehatan jasmaninya serta sikap supportivenya, dan  juga ada games yang menguji kekompakan kelompok dan bagaimana cara bekerja dalam kelompok.
Waktu itu, Â setelah di-tes ketahanan fisik satu per satu, Â tim laki-laki dan perempuan dipisahkan, kita diberikan latihan fisik berupa lari keliling lapangan KONI Kendari, minimal 4, saya cuma bisa 4 setengah, atlit lari biasanya sampai 7, oalah. Lalu disambung lagi dengan Sit-Up dan Push-Up . Taukan bagaimana remuk redamnya tungkai-tungkai dan rusukku lalu dilanjutkan lagi dengan latihan fisik hari itu, hahah.