Mohon tunggu...
Selvi Aes
Selvi Aes Mohon Tunggu... Guru - Guru

terus belajar menggali mimpi yang tertunda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Narasi Hasil Analisis Video Praktik Baik Pemanfaatan Aset dengan BAGJA

10 Mei 2023   20:00 Diperbarui: 10 Mei 2023   20:01 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah keempat dari alur BAGJA adalah J-abarkan rencana, ini terlihat dari murid diajak berkontribusi dalam menentukan kebutuhan apa untuk mewujudkan kelas yang diimpikan terlihat pada menit 7.42. ini terlihat dengan pertanyaan "Kira-kira apa untuk mewujudkan kelas kita?". Tindakan yang dilakukan adalah kegiatan diskusi dan kolaborasi dengan murid dalam menginventarisasi usulan dari siswa tentang kelas impian mereka. Pada langkah ini menghasilkan diskusi apa yang disukai murid yakni; lantai yang bersih, dinding yang penuh hiasan,kursi yang diubah-ubah dan adanya rak buku. 

Langkah terakhir dalam BAGJA adalah A-tur eksekusi. Pada langkah ini kolaborasi murid dan guru juga sangat terlihat dengan pembagian tugas yang diberikan. Guru memberi kesempatan kepada murid untuk berkontribusi dalam pembagian tugas mewujudkan kelas impiannya. Melalui pertanyaan yang dimunculkan "Kapan waktu yang tepat dalam mewujudkan kelas impian?" dan menanyakan kesiapan siswa dalam mewujudkan kelas impian, menunjukkan proses alur ini berjalan selaras. Langkah yang diambil dalam mengeksekusi tindakan adalah dengan membentuk empat kelompok kerja dengan tugas yang ditetapkan, memberikan semangat dan motivasi kepada siswa bahwa kita pasti bisa. Pembagian tugas kelompok terdiri dari membersihkan kelas, membuat hiasan dinding, menyusun bangku, dan menyusun buku. Pengambilan keputusan untuk mewujudkan kelas impian disepakati bersama. Mulai dari kegiatan pembersihan kelas, menata bangku, memasang hiasan di dinding, dan menata buku. Guru memberikan apresiasi kepada siswa setelah selesai membuat ruang kelas menjadi nyaman dan menyenangkan. Hal ini nampak dalam video pada menit 08.35. Selain itu juga, guru menyampaikan terima kasih karena sudah berpartisipasi dalam mewujudkan kelas impian di menit 08.46.

peran pemimpin yang tergambar yakni guru sebagai pemimpin pelajaran berperan sebagai manajer dalam kegiatan perubahan prakarsa BAGJA yang telah dilakukan, serta melibatkan peran aktif murid dalam setiap tindakannya. Berperan sebagai Manajer Planning (Merencanakan), Organizing (Membagi tugas), Actuating (Menggerakkan) dan Controlling (Mengawasi). 

Guru dalam video nampak jelas dalam perannya sebagai perencana yang baik, mulai dalam merencanakan apa yang menjadi pemrakarsa perubahan "Mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar", menyiapkan strategi pembelajaran dengan metode BAGJA yang berurutan mulai dari Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi. Dalam perannya sebagai Organizing (membagi tugas) terlihat dalam pembagian tugas diskusi kelompok, mulai dari membentuk kelompok untuk mengamati kelas lain guna mengambil pelajaran serta menambah inspirasi atau ide untuk mewujudkan kelas yang membuat semangat, mengatur kelompok diskusi, mencatat hasil diskusi murid dalam mempresentasikan hasil diskusinya apa yang disukai dan mengapa. 

Pada peran actuating (menggerakkan), ini juga terlihat pada aktivitas mengajak murid untuk ikut berkontribusi, berpartisipasi mewujudkan kelas yang diinginkan dari lantai yang bersih, dinding yang penuh hiasan, kursi yang diubah-ubah, dan adanya rak buku. Pada peran terakhir controlling, guru mengawasi dan membimbing jalannya diskusi hingga pada eksekusi mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sehingga murid melakukan kontribusi secara aktif menghasilkan hasil diskusi yang disepakati tanpa paksaan, sukarela dan penuh semangat. Selain itu, keberpihakan terhadap murid, terlihat dengan adanya dialog dua arah atau diskusi bersama murid dalam pengambilan keputusan.

Pemanfaatan modal utama  yang dimanfaatkan oleh pemimpin pembelajaran yakni, modal manusia, guru dan murid yang aktif, berani, kreatif dan mandiri. Hal ini tampak dari kolaborasi yang bagus seperti guru membuat kesepakatan kelas, mengajak murid untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam menentukan kebutuhan apa untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan. Selanjutnya, murid dengan penuh semangat dan kompak mengeksekusi mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan mulai dari membersihkan lantai, membuat hiasan dinding, mengatur tempat duduk yang diubah-ubah serta membuat rak buku. 

Selain modal manusia, modal lain yang dimanfaatkan oleh pemimpin pembelajaran yaitu modal fisik. Ruang kelas yang bisa dibuat menjadi kelas yang menyenangkan dan dapat menyemangati murid, dengan merawat dan menjaga kelasnya. Selain itu kelas dua dan kelas enam yang dijadikan tempat untuk mencari inspirasi bagi murid-muridnya.

modal lingkungan alam yakni pemanfaatan bahan alam seperti daun dan biji-bijian yang dijadikan untuk hiasan kelas. Modal terakhir yang dimanfaatkan adalah modal finansial, Peralatan dan bahan yang disediakan guru diambil dari anggaran sekolah.

Dalam melakukan sebuah perubahan, bisa dimulai dari hal sederhana. Dengan memanfaatkan aset yang ada dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Guru dapat menerapkan BAGJA di dalam kelasnya dengan memanfaatkan aset yang sudah dimiliki dan mengoptimalkan semua aset tersebut dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun