Dalam era globalisasi, untuk menciptakan solusi menyeluruh guna menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, maka integrasi antara ilmu pengetahuan, ilmu sosial, dan humaniora dengan cabang farmasi harus saling bekerja sama.
Paradigma Integrasi ilmu pengetahuan memiliki peranan penting yang memungkinkan kita untuk memahami berbagai masalah kesehatan yang rumit dan mencari solusi yang tepat dengan tujuan untuk:
1. Memberikan  kesadaran yang lebih akan pentingnya keseimbangan dalam hidup.
2. Mengurangi peluang permasalahan dan kesenjangan antara praktik dan ilmu pengetahuan yang ada.
3. Berkembangnya teori dan pendekatan dalam pengobatan dengan lebih efektif.
Tafsir Klasik dan Modern dalam Aspek Bayani
1. QS. Al-Baqarah (2): 143, "Dan demikianlah Kami menjadikan kamu umat pertengahan." (Tafsir Ibn Kathir). Ayat ini menjelaskan  pentingnya kesederhanaan dan keseimbangan.
2. Tafsir modern yang dikemukakan oleh Muhammad Quraish Shihab menjelaskan pentingnya keseimbangan antara aspek kerohanian dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Penerapan kehidupan sehari-hari dalam Aspek Burhani
1. Mengembangkan dan menginovasikan teknologi farmasi yang lebih ramah lingkungan seperti mengurangi sampah plastik dan mendaur ulang limbah kemasan.
2. Menerapkan  prinsip ekonomi syariah dalam pengembangan industri farmasi seperti penggunaan produk yang halal dan mendahulukan produk lokal untuk mendukung kerja sama UMKM.
3. Penggunaan tanaman obat tradisional dalam pengobatan modern seperti ramuan rempah-rempah dan mengurangi penggunaan obat kimia yang berbahaya.
Manfaat dan Nilai yang tercakup  dalam Aspek Irfani
1. Meningkatkan kesadaran psikologi untuk ketenangan dan kedamaian dalam diri.
2. Memberikan  dampak keseimbangan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan sosial.
3. Menciptakan inspirasi untuk membangun rasa empati yang tinggi dan kepedulian antar sesama di lingkungan sosial.
Pemahaman paradigma integrasi ilmu sosial dan humaniora yang berhubungan dengan ilmu farmasi memberikan pemahaman yang lebih luas tentang kehidupan dan kesehatan. Dengan memadukan aspek bayani, burhani, dan irfani dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan solusi yang tepat dan inovatif.
Referensi:
1. Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan.
2. Muhammad Quraish Shihab. (2018). Tafsir Al-Qur'an.
3. Sumber lain yang relevan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H