Mohon tunggu...
Selvi Diana Meilinda
Selvi Diana Meilinda Mohon Tunggu... Administrasi - Policy Analist

Suka dengan urusan kebijakan publik, politik, sosbud, dan dapur. Berkicau di @Malikahilmi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PLN, Lebaran Kok Byar-pet?

31 Agustus 2011   13:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lampung- Selasa (30/8), sekitar pukul 19.30 WIB ketika kami sedang menikmati malam takbiran dan sedang mengiris-iris kue lebaran, tiba-tiba listrik mati. Huuu…. Sontak terdengar koor dari beberapa tetangga.

Lain lagi ceritanya saat menonton sidang itsbat kemarin, sedang asyik-asyiknya menyimak sidang tiba-tiba semuanya gelap. Padahal kami belum mengetahui hasil sidang tersebut, apakah lebaran selasa atau rabu, kami hanya harap-harap cemas mengingat daging sudah bergelut dengan bumbu dan santan.

Kecewa, tentu saja kami kecewa! Pasalnya pada kamis (25/8) kemarin Direktur Utama PLN Dahlan Iskan memastikan listrik tidak padam alias "byar-pet" saat Lebaran. Pasokan listrik diperhitungkan aman karena pada saat itu penggunaan dan konsumsi masyarakat dan industri menurun drastis. Ternyata, cuma gula-gula!

Sebenarnya listrik di daerah kami di Lampung ini memang byar-pet, hampir setiap hari mati 1-2 jam bahkan lebih tanpa mengenal siang atau malam. Saat magrib menjelang, seringkali kami berbuka puasa dengan lampu minyak hingga hidung kami pun hitam-hitam karena asapnya.

Entah kenapa seringkali mati? Padahal sehari-harinya perabotan rumah tangga kami rata-rata yang menyedot listrik paling tinggi ya magic com atau setrikaan. Tak ada yang memasang AC di tiap sudut rumahnya, kalaupun ada paling itu rumah dinas bupati.

Sebaiknya, jika dirasa berat untuk menjalankan sebuah keputusan tak perlulah berjanji yang muluk-muluk dengan mengumbar bahwa tidak ada pemadaman selama lebaran, bahkan sejak H-15 sampai H+15 PLN berjanji akan siaga penuh memantau sistem kelistrikan Jawa-Bali dan daerah luar Jawa-Bali serta menyiapkan cadangan listrik dengan sistem captive power (membeli listrik dari pihak swasta) untuk daerah tujuan mudik yang bebannya meningkat seperti daerah kami.

Saran juga untuk PLN, jika benar-benar ingin memberikan pelayanan prima saat lebaran dengan tidak memadamkan listrik, sebaiknya berikan nomer pengaduan yang mudah diakses masyarakat luas. Sehingga jika ada pemadaman di daerah-daerah seperti kami ini, bisa langsung diambil tindakan dalam pengawasannya. Jangan-jangan petugas yang di daerah yang belum mendengar titah dari dirut PLN sehingga tetap ada pemadaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun