Mohon tunggu...
Money

Konsep Manajemen Strategik Syariah Beda dengan Konvensional

30 Mei 2016   23:06 Diperbarui: 5 Juni 2016   19:30 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manajemen strategik adalah keterampilan, teknik, dan ilmu dalam merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi berbagai metode fungsional sebuah organisasi (perusahaan bisnis ataupun non bisnis) yang selalu terpengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal dengan kondisi yang selalu berubah (change management) sehingga bisa memberi kemampuan pada perusahaan untuk mengambil keputusan jangka panjang (strategi) secara efektif dan efisien, yang dibuat oleh pimpinan perusahaan dan dilaksanakan oleh seluruh anggota perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan. Sedangkan, dalam manajemen strategik syariah yang harus diperhatikan adalah bagaimana proses merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi tersebut dapat berjalan sesuai nilai-nilai syariah untuk mencapai tujuan yang syariah pula. Tahapan dalam manajemen strategik syariah ada 4, yaitu :

  • Merumuskan dalam sebuah perencanaan (Ahdaf)
  • Mengimplementasikan (Tathbiq)
  • Mengevaluasi (Muhasabah)
  • Mengawasi (Ar-riqobah)

Tahapan dalam manajemen strategik syariah yang pertama yaitu melakukan analisis lingkungan baik eksternal maupun internal dengan menggunakan analisis SWOT dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kelemahan dan kekuatan perusahaan melalui analisis internal, dan mengetahui apa yang menjadi ancaman dan peluang melalui analisis eksternal. 

Pada hakikatnya, manusia pasti memiliki kelemahan dan kekuatan masing-masing yang diberikan oleh Allah sebagai sunatullah agar manusia bisa saling memanfaatkan dan saling membantu, sesuai firman Allah dalam Al-qur’an Surat Az- Zukhruf ayat 32. Oleh karena itu, perlu kita analisis untuk mengetahui apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan yang nantinya dari kelemahan tersebut akan muncul ancaman yang harus kita antisipasi, dan dari kekuatan tersebut akan muncul peluang yang harus kita manfaatkan.

 Oleh karena faktor eksternal dan internal terus berubah seiring berjalannya waktu, maka diperlukan strategi change management dan inovasi agar perusahaan dapat beradaptasi dan bertahan.

Setelah dilakukan analisis, selanjutnya yaitu merumuskan dalam sebuah perencanaan (planning) strategi apa yang harus perusahaan lakukan, dengan memperhatikan visi dan misi serta tujuan yang dingin dicapai. Tujuan perusahaan haruslah sesuai syariah yang berarti tidak hanya mengikuti hawa nafsu dan tidak membawa kemudharatan. Dalam islam, perencanaan juga disiratkan dalam Al-qur’an surat Al-Hasyr ayat 18 yaitu bagaimana kita merencanakan kehidupan hari ini (dunia) untuk kebaikan kehidupan esok hari (akhirat). 

Sesungguhnya, sebagai manusia kita semua memiliki visi yaitu mendapatkan kebaikan di kehidupan akhirat. Untuk mencapai visi tersebut, Rasulullah SAW memiliki misi tauhid yang diberikan oleh Allah, dan kita sebagai manusia memiliki misi yang terdapat dalam Al-qur’an surat Al-baqarah ayat 30 yaitu untuk menjadi khalifah di muka bumi dan memakmurkan bumi serta misi taqwa, yaitu beribadah kepada Allah dengan mematuhi perintahnya  dan menghindari larangannya.

Langkah ketiga yaitu, implementasi strategi, bagaimana pemimpin perusahaan mempengaruhi agar seluruh anggota perusahaan dapat melaksanakan strategi dengan baik hingga menciptakan budaya perusahaan yang unggul. “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. Shaad : 26). 

Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa dalam pengimplementasian membutuhkan seorang pemimpin (leadership fit) dalam memutuskan suatu perkara dengan adil dan bukan keputusan yang hanya berorientasi pada hawa nafsu (self interest). Adapun pelaksanaan strategi tersebut dengan tujuan terciptanya budaya perusahaan (culture and climate fit) yang teratur dan kokoh seperti dalam Al-Qur’an surat ash-Shaff ayat 4 yang artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”.

Berikutnya, yaitu evaluasi atas pengimplementasian strategi. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan agar dapat diketahui apakah strategi tersebut efektif atau tidak dalam mencapai tujuan, dan mengkoreksi sesuatu yang salah, dan penilaian kinerja sehingga menghasilkan umpan balik. Dalam islam, proses evaluasi itu disebut dengan muhasabah, dengan landasan sebagai berikut : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [Q.S.Al-Hasyr (59):18]. 

Muhasabah berasal dari kata hasibah yang artinya menghisab atau menghitung. Muhasabah atau evaluasi inilah yang digambarkan oleh Rasulullah SAW sebagai kunci pertama dari kesuksesan. Selain itu, Rasulullah saw. juga menjelaskan kunci kesuksesan yang kedua, yaitu action after evaluation. Artinya setelah evaluasi harus ada aksi perbaikan. Karena muhasabah juga tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya tindak lanjut atau perbaikan.1

Yang terakhir yaitu pengawasan agar proses implementasi strategi berjalan sesuai dengan prosedur. Hasilnya akan menjadi saran perbaikan dan penyempurnaan bagi perusahaan untuk implementasi strategi berikutnya. Dalam surat Al-Infithaar :10-12) Allah swt berfirman : “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu). Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun