Mohon tunggu...
selvia oktaviani
selvia oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas Bengkulu

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pembayaran Non-tunai dan Jumalah Uang Beredar

6 Desember 2022   18:56 Diperbarui: 6 Desember 2022   19:20 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sebagia negara yang masih berkembang tentunya memiliki visi untuk melakukan yang terbaik untuk menyejahterakan masyarakatnya, salah satunya tetap menjaga kestabilan perekonomian dan menjaga kestabilan uang beredar dalam masyarakat. Salah satu cara menjaga kestabilan perekonomian indonesia adalah dengan menjaga jumlah uang yang beredar agar tetap stabil antara uang beredar dengan harga barang. Selain menjaga kestabilan perekonomian pemerintah juga memiliki rencana agar perekonomian mengalami kemajuan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi menciptakan sistem pembayaran secarIndonesia sebagai negaraa nontunai.

Salah satu cara pemerintah menaikan aktivis ekonomi adalah dengan cara membuat sistem pembayaran yang lebih efisien, cepat, tepat dan aman. Dahulu indonesia menggunakan sitem barter dan seiring perkembangan zaman mengalami perkembangan hingga transaksi menggunakan uang dengan sistem tunai. Hingga saat ini indonesia menggunakan sistem tunai dan nontunai. Sistem nontunai direlease pada tahun 2014 oleh bank indonesia. Sistem pembayaran nontunai mengalami perkembangan, telah banyak masyarakat indonesia yang menggunakan kartu kredit, e-money, dan uang digital. 

Di wilayah perkotaan sistem pembayaran nontunai saat ini lebih diutamakan dibandingkan dengan sistem pembayaran tunai, sedangkan di pedesaan sistem pembayaran nontunai sedang beradaptasi dimasyarakat sehingga sistem pembayaran secara tunai masi banyak digunakan.

Dapat kita lihat salah satu contoh sistem pembayaran nontunai yang digunakan dalam dunia bisnis saat ini, contohnya belanja melalui media sosial sistem pembayarannya menggunakan shoppe pay, dana, ovo, mobil banking dan lain-lain. Bahkan di perkotaan jika berbelanja secara langsung sistem pembayarannya pun dianjurkan menggunakan sistem nontunai.

Sistem pembayaran merupakan alat yang memiliki kegunanaan memindakan dana dari satu pihak ke pihak lainnya. Sistem pembayaran ada dua, sistem pembayaran secara tunai dan notunai. Sistem pembayaran notunai detetapkan oleh bank indonesia. Bank indonesia selain menetapkan sitem pembayaran juga menetapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang diedarkan oleh bank indonesia harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, jika tidak sesuai maka akan menyebabkan inflasi di mana uang yang beredar terlalu banyak dan deflasi di mana uang yang beredar terlalu sedikit.

Menurut marsono jumlah uang beredar dipengaruhi oleh kebijakan moneter, pendapatan masyarakat, tingkat suku bunga bank, dan harga barang. Namun, "apakah sistem pembayaran nontunai tidak termasuk faktor yang dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar ?". Menurut saya sistem pembayaran nontunai termasuk faktor yang memengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. 

Maknanya terdapat hubungan antara sistem pembayaran terhadap jumlah uang beredar. Mengapa hal tersebut memengaruhi atau memiliki hubungan? karena menurut saya dengan sistem transaksi yang lebih mudah maka akan menyebabkan meningkatnya keseringan seseorang melakukan transaksi dan konsumsi. Karena hal tersebut laju kecepatan uang yang ada dimasyarakat makin cepat dan menyebabkan permintaan terhadap uang meningkat (M1). 

Jadi bagaimana kebijakan bank indonesia terhadap penggunaan uang nontunai dan pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar ? solusinya dengan cara bank indonesia tetap mengawasi dan menyesuaikan permintaan dan penawaran uang, baik uang tunai maupun notunai yang akan diedarkan dalam masyarakat.

Hubungan sistem pembayaran notunai dengan jumlah uang beredar adalah positif, jika transaksi nontunai mengalami kenaikan otomatis transaksi sering terjadi dan konsumsi masyarakat meningkat yang dapat menyebabkan jumlah uang beredar dalam masyarakat meningkat, dan sebaliknya jika sistem pembayaran tidak mengalami peningkatan maka sesorang akan mengurangi tingkat transaksi akibat sistem pembayaran yang tidak mudah maka akan menyebabkan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat berkurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun