Mohon tunggu...
Selvi Anggrainy
Selvi Anggrainy Mohon Tunggu... Produser -

#IAMUNITED | a Writer who loves to Read and Watch | journalist as in passion| in love with Photography and Travelling | Chocoholic | Coffee and Tea Addict | Food Lover | great Thinker :) http://selvianggrainy.tumblr.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Solo Trip in Jogja, Day 1. Siapa Takut?

9 April 2016   22:34 Diperbarui: 9 April 2016   22:53 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berjalan kaki menjadi salah satu rutinitas sejak saya tiba di kota Jogja, namun berjalan dari lokasi shuttle bus ke lokasi acara, menjadi tak terasa lantaran ada teman baru yang berbagai cerita. Kami tak hanya menikmati acara bersama saja, melainkan juga cerita. Nia yang lebih banyak bercerita tentang kehidupan yang dijalaninya, saya tetap setia menjadi pendengar yang baik dan sesekali menimpali dengan pengalaman hidup saya yang cukup “kaya”.

[caption caption="bersama kawan baru sepanjang perjalanan"]

[/caption]Sekali bertemu kami – saya dan nia – langsung merasa cocok, mungkin itulah yang membuat kami bisa menikmati Ngayogjazz bersama serta tak segan berbagi cerita. Segelas kopi pada malam itu juga menambah keakraban kami. Ya kopi memang cocok menjadi teman setiap saat, setiap waktu, kapanpun itu. 

Penikmat kopi sepertinya mempunyai caranya sendiri menikmati obrolan hangat bersama penikmat kopi lainnya. Setibanya di pusat kota Jogja – saat itu mendekati tengah malam -, saya dan nia harus berpisah. Namun saya mengatakan kepada nia, bahwa pertemuan ini janganlah menjadi yang terakhir, harus ada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Bye-bye sang kawan baru, dan kini tinggalah saya bersama ransel merah nan berat menyusuri jalanan kota Jogja.

Tanpa perencanaan sempurna melakukan perjalanan, sudah dipastikan saya belum mendapatkan tempat penginpan. Pencarian saya akan penginapanpun di mulai, dan pilihan saya tetap jatuh kepada penginapan yang terletak di kawasan malioboro. Memasuki satu-persatu hotel yang menurut saya ‘ layak’, saya sempat putus asa lantaran sudah tidak ada lagi kamar tersedia. 

Masih dengan badan yang hampir menyerah karena lelah, muka nan kusut namun tetap cantik dan menawan, serta kaki-kaki yang mulai menolak di ajak berjalan lebih jauh, akhirnya saya mendapatkan penginapan. Tuhan, terima kasih saya boleh beristirahat, terima kasih saya boleh kembali selamat dalam setiap perjalanan yang saya lakukan. Terima kasih juga untuk keberanian serta kesempatan ini, sehingga kaki saya kembali berpihak di sudut kota Jogja. Sudut kota Jogja dimana saya akan banyak bercerita tentang apapun itu.

Hari pertama berhasil saya lalui, setidaknya bagi saya itu sempurna. Bangga saya akan diri sendiri, bangga saya atas pencapaian ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun