Mohon tunggu...
Selviana PuspitaSari
Selviana PuspitaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kepribadianya INFP gemar mengeksplorasi dunia lewat membaca buku, khususnya fiksi, yang memberinya sudut pandang baru dan inspirasi. Musik melodi menjadi pelengkap kesehariannya, membahas topik beragam, mulai dari isu ekonomi hingga tren terkini,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Strategi Kepatuhan Industri terhadap Regulasi Lingkungan, Tanggung Jawab dan Tantangan

5 Desember 2024   12:40 Diperbarui: 5 Desember 2024   12:59 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemanfaatan air hujan adalah proses pengumpulan dan penyimpanan air hujan untuk digunakan kembali di lokasi pengumpulannya. Daur ulang air adalah proses pengolahan air bekas pakai (greywater) menjadi air yang dapat digunakan kembali untuk keperluan tertentu.  Contoh PT Astra International menggunakan sistem otomatisasi dalam pemanfaatan air hujan, yang berhasil mengurangi penggunaan air PDAM hingga 30%. 

4. Transformasi Material dan Proses Produksi

Pengurangan penggunaan bahan baku yang tidak ramah lingkungan menjadi langkah penting dalam mewujudkan keberlanjutan. Substitusi bahan seperti mengganti plastik konvensional dengan bioplastik berbahan dasar singkong atau memanfaatkan serat alami seperti bambu mulai diadopsi oleh beberapa perusahaan. Selain itu, prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) juga menjadi dasar pengelolaan limbah yang efektif. 

Contohnya, The Body Shop melalui program Return, Refill, Repeat mendorong konsumen untuk mengembalikan kemasan kosong untuk diisi ulang atau didaur ulang.

5. Pemulihan Lingkungan sebagai Tanggung Jawab Industri

Kerusakan lingkungan akibat aktivitas industri merupakan konsekuensi yang sering tak terhindarkan, namun bukan berarti tidak dapat diatasi. Pemulihan lingkungan menjadi memastikan keseimbangan ekosistem tetap terjaga meskipun aktivitas industri terus berjalan. 

Bioremediasi, reklamasi lahan, dan rehabilitasi habitat menjadi metode yang sering digunakan. Pemulihan lingkungan juga harus menjadi bagian dari strategi perusahaan secara berkelanjutan, bukan sekadar respons terhadap tekanan regulasi atau publik.

Transformasi industri menuju era keberlanjutan lingkungan menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Melalui kepatuhan regulasi, inovasi teknologi, dan komitmen terhadap praktik berkelanjutan, sektor industri membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan dapat berjalan selaras. 

Keberhasilan ini menjadi blueprint berharga bagi pengembangan industri berkelanjutan di masa depan, memastikan bahwa kemajuan ekonomi tidak mengorbankan kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.Dengan komitmen bersama, Indonesia dapat menjadi negara yang berhasil menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Referensi 

Kusumaatmadja, S. (1996). KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP-48/MENLH/11/1996 TENTANG BAKU TINGKAT KEBISINGAN. In KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Link

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun