Mohon tunggu...
Selviana Pertiwi
Selviana Pertiwi Mohon Tunggu... -

Badai pasti berlalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesejahteraan Untuk Indonesia

13 Februari 2015   01:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:18 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_368493" align="aligncenter" width="333" caption="serru.com"][/caption]

Dalam statistik, Indonesia masuk dalam 16 negara terbesar di dunia karena kekayaan yang dimiliki. Indonesia juga dikenal punya wilayah yang luas dengan jumlah penduduk nomor empat di dunia.

Namun yang menyedihkan, pendapatan perkapita US $ 4.900 membuat kesejahteraan sebagian besar masih dirasa rendah karena cuma menempati ranking 126 dunia. Ini jauh di bawah Malaysia yang berada di peringkat 69 dan Thailand di peringkat 92 dan China berada di peringkat 93. Indonesia, bahkan di bawah Sri Lanka yang menempati rangking 116 dunia.

Rendahnya tingkat kesejahteraan penduduk negara, ditunjukan dengan fakta bahwa jumlah penduduk miskin masih tinggi, yaitu sebanyak 28,55 juta atau 14 persen dari seluruh penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa. Dari jumlah pendudukmiskin itu, 63 persen berada di pedesaan dengan mayoritas petani dan nelayan.

Karena itu, Indonesia memang menghadapimasalah mendasar berupa berbagai kesenjangan sosial dan ekonomi, serta kesenjangan antar daerah dan antar kawasan, serta infrastruktur yang tidak merata. Ini merupakan perjuangan nyata Indonesia.

Karena itu, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) di bawah Hary Tanoesoedibjo yang sudah mendeklarasikan diri minggu lalu cocok dengan apa yang harus diperjuangkan Indonesia saat ini yaitu memerangi Kemiskinan.

“ Untuk Indonesia Sejahtera” adalah motto Partai Perindo. Dengan visi ini diharapkan Partai ini dapat membantu negara mengurangi kemiskinan. Dan tentu saja, negara akan terbantu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun