Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fajar Pengharapan

24 Mei 2022   02:03 Diperbarui: 24 Mei 2022   02:06 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setitik embun hadirkan kesejukan pada hijau dedaunan
Setitik harapan hadirkan kekuatan pada jiwa yang terhimpit nistaan
Kata boleh berujar sepanjang jalan
Namun hati belum tentu mampu menahan

Pada jiwa yang rapuh
Terduduk lesu seraya bersimpuh
Berharap asa dapat direngkuh
Hingga bahagia miliki tempat berteduh

Tidak semua insan merasa istimewa
Ada di antara meraka merasa bukan siapa-siapa
Hanya sesama yang mampu bangkitkan rasa
Hingga diri tersadar kekuatan yang dipunya

Sejatinya anak manusia sama saja
Miliki kekurangan di balik kelebihan yang dipunya
Hanya kekuatan diri yang mampu jadikan berani mencoba
Hingga akhirnya mampu buktikan kelebihan yang dipunya

Saat raga tidak berdaya
Bukan berarti manusia hina
Bisa saja ini sebagai salah satu cara
Untuk ingatkan kuasa Tuhan atas semesta

Fajar pengharapan jadikan kekuatan
Bagi jiwa yang dalam himpitan
Terjebak dalam lingkaran ketakutan
Hingga khawatir menutup masa depan

Manusia memang bukan apa-apa di hadapan Sang Pencipta
Ia hanya salah satu ciptaan yang harus tunduk pada Sang Penguasa
Belajar atas kehidupan dari setiap kesalahan yang pernah dilauinya
Jadikan diri kian dewasa dan jadi berkat bagi sesama

Biarlah tiap tetes air mata jadi saksi
Adanya perjuangan yang takkenal eliminasi
Sebagai wujud harapan yang takpernah mati
Demi wujudkan masa depan yang penuh arti

Bekasi, 24 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun