Idul Fitri kali ini sepertinya akan jadi momen yang sangat dinanti oleh sebagian besar orang, terutama yang tidak dapat mudik dalam kurun waktu dua tahun akibat pandemi. Mudik pun bukan berarti bahwa kebebasan dapat dilakukan sekehendak hati. Ada aturan yang mesti dipatuhi sesuai dengan anjuran pemerintah.
Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, perlu mengetahui penerapan ganjil genap yang akan berlaku pada 28 April - 1 Mei 2022 di sepanjang Tol Jakarta-Cikampek hingga gerbang Tol Kalikangkung. Demikian pula halnya untuk arus balik. Penerapan ganjil-genap dan one way juga diberlakukan pada arus balik yaitu sepanjang 6 Mei-8 Mei 2022. Rekayasa lalu lintas akan diberlakukan mulai dari KM 414 Jalan Tol Kalikangkung Semarang hingg KM 47 Tol Jakarta-Cikampek.
Animo mudik masyarakat Indonesia tahun ini sepertinya luar biasa. Rasa rindu yang tertahan selama dua tahun, sepertinya ingin dilepaskan melalui mudik dalam rangka libur Idul Fitri. Bagi pemudik dengan kendaraan pribadi, perlu persiapan tenaga dan hati agar mudik tahun ini menghadirkan kesan istimewa.
Ada dua bagian besar yang dapat dilakukan bagi pemudik dengan kendaraan pribadi, yaitu:
1. Persiapan
Persiapan mudik tidak dapat dilakukan hanya sehari, terlebih jika mudik bersama anggota keluarga. Persiapan tersebut meliputi:
a. Siapkan aplikasi Peduli Lindungi
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), salah satunya termasuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat mudik.Â
b. Vaksin Booster
Dalam SE Nomor 16 Tahun 2022 tersebut, disebutkan bahwa ) PPDN (Pelaku Perjalanan Dalam Negeri) yang telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga (booster) tidak wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.Â
c. Bekal Perjalanan
Bekal perjalanan yang perlu dipersiapkan setidaknya ada roti atau biskuit. Jika pemudik yang tidak puasa selama perjalanan, bisa saja menyiapkan nasi. Namun, roti dan biskuit sangat membantu jika saja terjadi kemacetan dan jauh dari rumah makan.Â
d. Perlengkapan P3K
Perlengkapan P3K adalah hal wajib yang perlu dibawa di mobil. Setidaknya ada obat untuk masuk angin atau mual. Hal ini perlu disiapkan minimal H-2 sebelum keberangkatan.
e. Periksa kesehatan kendaraan
Pemeriksaan kesehatan kendaraan dapat dilakukan jauh hari sebelum mudik. Tidak salah juga jika mendekati hari mudik, tetapi biasanya bengkel sangat ramai.
Pemeriksaan kendaraan sangat memengaruhi pengemudi dalam membawa. Selain itu, kenyamanan dan keselamatan menjadi hal utama dalam perjalanan.
f. Mengunci pintu dan jendela serta mematikan peralatan listrik yang tidak digunakanÂ
Sebelum meninggalkan rumah, mengecek rumah adalah hal utama. Pastikan kondisi jendela dan pintu terkuci. Peralatan listrik yang tidak digunakan sebaiknya dicabut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.Â
g. Menitipkan rumah ke tetangga
Tetangga adalah keluarga terdekat saat kita di perantauan. Membina hungungan baik dengan tetangga menjadi kunci keharmonisan bermasyarakat.
Saat akan mudik, takada salahnya menitipkan kunci rumah ke tetangga yang dipercaya. Jika ada hewan peliharaan atau butuh sesuatu atau bahkan hal yang tidak diinginkan, tetangga dapat membantu kita walaupun pemilik rumah tidak di tempat.
h. Siapkan perlengkapan seperlunya
Mudik identik dengan membawa berbagai oleh-oleh untuk sanak keluarga. Takada salahnya memberi dan bahkan memang sudah sewajarnya bisa saling berbagi. Namun, kadangkala barang yang tidak diperlukan pun terbawa mudik dan dibawa kembali ke rumah.
Untuk kebutuhan pribadi, siapkan pakaian yang kira-kira diperlukan untuk acara keluarga. Sedangkan untuk pakaian sehari-hari, bisa digunakan dengan cuci, kering, seterika, dan pakai kembali. Hal ini sangat menghemat isi koper atau tas.
Penataan pakaian di koper atau tas juga memengaruhi kerapian serta kapasitasnya. Dengan menggulung baju dan memilah berdasarkan hari penggunaan, isi koper/ tas terasa cukup dan tidak perlu membawa barang berlebihan.
2. Perjalanan
Dalam perjalanan, tidak ada yang tahu pasti laju kendaraan. Bisa saja jalan yang dilalui lengang atau sebaliknya. Jika kondisi jalanan macet, biasanya ada rasa lelah dan jenuh. Rest Area bisa menjadi salah satu solusi untuk istirahat sesaat. Jangan hanya terburu nafsu segera tiba di kampung halaman, justru malah membahayakan keselamatan.
Tidak ada salahnya beristirahat di rest area selama 15-30 menit untuk sekadar melakukan pergangan otot, salat, buang air kecil, atau makan bagi yang tidak puasa. Sedikit waktu ini akan membuat suasana hati bisa lebih stabil saat menghadapi kemacetan.
Di tengah perjalanan, ada kalanya cuaca tidak bersahabat. Bisa saja dari cuaca cerah dan panas, kemudian beralih ke hujan. Hal ini perlu diwaspadai oleh pengemudi. Saat hujan turun, pengemudi disarankan untuk mengurangi kecepatan supaya bisa berhati-hati terhadap aquaplaning. Dalam kondisi seperti ini, pengemudi bisa beralih ke jalur lambat.
Seringkali pengemudi merasa kondisi kendaraan sehat, sehingga melaju dengan kecepatan normal dan sama dengan ketika tidak hujan. Padahal hal ini sering menjadi pemicu kecelakaan.Â
Jika jarak pandang terasa tidak terlihat, pengemudi dapat menyalakan lampu utama. Kadangkala hal yang sering terjadi adalah pengemudi menyalakan lampu hazard saat hujan turun.Â
Mudik dengan kendaraan pribadi memiliki kelebihan dan kekurangan. Pastinya para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi berharap bisa menggunakan kendaraan selama di kampung halaman. Namun, di balik itu, kewaspadaan menggunakan kendaraan pribadi juga lebih tinggi.
Mau mudik dengan apapun, intinya tetap jaga kesehatan dan belajar mematuhi aturan yang ada. Salam sehat untuk kita semua. Kiranya mudik tahun ini membawa kebahagiaan bagi kita dan sanak keluarga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H