Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berbagi Tak Pernah Rugi

10 April 2022   21:44 Diperbarui: 10 April 2022   21:45 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen Ramadan, menjadi kisah yang selalu hangat di hati keluarga kami. Dari keluarga besar, kami terdiri dari berbagai agama. Oleh sebab itu, kata "Ramadan dan Idul Fitri" terasa tetap melekat di keluarga kami.

Momen kehangatan Ramadan juga tercipta di lingkungan kerja. Tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun lalu momen Ramadan disertai dengan rasa khawatir terhadap Covid-19, setidaknya tahun ini lebih lega. Walaupun demikian, sikap waspada tetap diperlukan agar tidak mengulang kejadian tahun lalu.

Salah satu momen yang dirindukan saat Ramadan adalah buka bersama. Biasanya, keluarga kami selalu menyempatkan waktu untuk berbuka bersama di luar. Namun, tahun ini kami memilih untuk berbuka bersama di tempat kerja dengan menu sederhana.

Menu yang dihadirkan untuk buka bersama pada Sabtu, 9 April 2022:

  • nasi
  • orek tempe + teri
  • bakwan jagung +udang
  • telur balado
  • sayur lodeh
  • kerupuk

Menu tersebut dipilih dengan alasan praktis dibuat, ramah dengan lidah dan kantong. Sebenarnya jika menu ini dibeli, tetap saja kurang ramah kantong. Untuk satu porsi makanan seperti ini bisa merogoh kocek sekitar 20ribu di daerah Bekasi. Setidaknya, dengan memasak sendiri pasti lebih hemat, lebih bersih, lebih sesuai selera, dan lebih banyak. 

Dalam berdagang, kita mengenal istilah "untung dan rugi". Istilah tersebut tidak akan pernah bisa dimasukkan dalam kegiatan berbagi. Berbagi itu masalah niat dan hati. Dalam berbagi, pasti ada sesuatu yang dikeluarkan yang dapat kita sebut pengorbanan. Entah itu berkorban waktu, tenaga, atau materi.

Bagi teman-teman yang rindu berbagi dengan anggaran minim, dapat memasak sendiri dengan menu seperti yang saya olah. Untuk menyiapkan menu tersebut, membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam. Sementara anggaran yang diperlukan tergantung pula pada jumlah yang akan dibagi.

Melalui tulisan ini, saya juga ingin berbagi salah satu resep masakan, yaitu sayur lodeh. Sayur berkuah santan yang khas dan sering dijumpai di daerah Jawa.

Sayur Lodeh (dokpri)
Sayur Lodeh (dokpri)

Bahan Sayur Lodeh

  • 3 butir labu siam, kupas dan potong dadu
  • 1/2 kg kacang panjang potong-potong sekitar 3-4cm
  • 3 buah terong dipotong melingkar (+ tebal 1-2cm)
  • 3 buah wortel dipotong melingkar dan agak tebal (+0,5cm)
  • 3 buah jagung dibelah menjadi (+10 potong)
  • 10 buah cabai hijau dipotong serong
  • santan dari 1 butir kelapa/ santan instan
  • garam secukupnya
  • gula merah (disesuaikan)
  • 4 lembar daun salam 
  • lengkuas dimemarkan (+ 3cm)
  • melinjo (secukupnya)
  • daun melinjo (so)

Bumbu halus:

  • 10 siung bawang merah
  • 6 siung bawang putih
  • 1/2 sdt ketumbar
  • 6 butir kemiri
  • 2cm terasi

Cara Pembuatan:

  • Haluskan semua bahan yang ada di bumbu halus
  • Panaskan air dalam panci. Setelah mendidih, masukkan jagung, melinjo, wortel, terong, dan kacang panjang. (Masukkan dari yang paling keras)
  • Setelah sayuran agak empuk, masukkan santan, potongan cabai hijau, bumbu halus, daun salam, garam, gula, lengkuas, dan daun melinjo (so)
  • Tes rasa dan tunggu sayuran matang
  • Sayur lodeh siap dinikmati

(Bahan ini dapat digunakan untuk 40 nasi kotak)

Demikian resep praktis sayur lodeh yang saya buat. Sayur berkuah satu ini sangat cocok disajikan dengan sambal. Terlebih lagi disantap saat hangat. Pada kesempatan kemarin, sayur lodeh ditemani telur balado. 

Telur Balado (dokpri)
Telur Balado (dokpri)

Kiranya kita senantiasa dapat jadi berkat kepada sesama dengan apa yang kita punya. Berbagi tidak harus menunggu kaya. Berbagi juga tidak harus banyak. Intinya lakukan dengan rasa, pasti hasilnya luar biasa.

Jika ingin menyimak keseruan kami dalam buka bersama, boleh menengok pada video berikut:
https://www.instagram.com/reel/CcK4Vh0l9qs/

Demikian kisah buka bersama kami pada Sabtu lalu. Semoga kita dapat senantiasa menjadi berkat bagi sesama dan saling menginspirasi.

Salam hangat dan sehat selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun