Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekaleng Biskuit

9 April 2022   23:35 Diperbarui: 9 April 2022   23:38 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaleng biskuit berjajar bak raja
Saat menanti hari yang istimewa
Diharapnya ada yang menyentuhnya
Menjadikannya sebagai sajian istimewa

Kaleng biskuit agak ternganga
Saat orang datang menyerbunya
Hanya melihat pada harga
Tanpa menoleh lagi cita rasa

Sekaleng biskuit terkenal melegenda
Ia duduk tanpa berani berkata
Berharap masih ada yang menjemputnya
Walau harga telah berganti rupa

Kaleng biskuit lain menyimak dalam diam
Sebuah kehebatan tidak selamanya bertahan
Di mana hidup senantiasa menuntut perubahan
Harus berani berjuang dan siap hadapi kenyataan

Seorang anak kecil datang dengan tangan kusam
Disentuhnya kaleng biskuit dengan diam
Raut mukanya tampak muram
Ia bergumam tanpa ada yang paham

Mungkinkah sekaleng biskuit hadirkan sukacita?
Jika saja wadah dan isinya berbeda?
Apakah ini hanya kebiasaan semata?
Biarkan nurani yang berbicara hadapi realita

Bekasi, 9 April 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun