Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramadan dan Harapan

8 April 2022   00:05 Diperbarui: 8 April 2022   00:08 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.Kompas.id)

Setitik pilu tersisa hadirkan sendu
Merengkuh sukma hadirkan lara
Segala kenangan berkecamuk di dada
Hingga hadirkan banyak tanya

Sepenggal kisah terukir tanpa dinyana
Hati pun tak kuasa menahan gelora
Ada pedih yang masih tersisa
Saat kehilangan menyeruak dalam angan

Ramadan hadirkan kisah berbeda
Kebersamaan keluarga jadi harapan
Sayang itu kenyataan belum tentu sama
Semua masih dalam angan

Ramadan harapkan ada yang istimewa
Sebersit harapan masih didamba
Jika sebelumnya hanya berupa angan
Harapkan sekarang jadi kenyataan

Semarak Ramadan tetaplah istimewa
Walau kadang ada yang beda
Namun hadirnya senantiasa didamba
Berharap ada kebaikan jadi nyata

Bekasi, 7 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun