Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Angin

2 November 2021   05:13 Diperbarui: 2 November 2021   05:15 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada angin aku bertanya
Di mana ada teduh yang mengena
Tak peduli terik menyengat raga
Kehadirannya teduhkan jiwa

Pada angin aku berbisik
Semoga kehadiranku tidak mengusik
Hanya ingin mencari sesuap nasi tanpa musyrik
Datangkan bahagia untuk keluarga dengan cara resik

Pada angin aku pernah meminta
Jika saja ada cara yang beda
Akan kucoba demi bahagia
Hingga takada yang memandangku cela

Pada angin aku menjelma
Jadi pribadi yang disuka
Dihargai di mata sesama
Dianggap sama kasta

Pada angin aku berharap
Semoga tidurku dapat lelap
Walau kerjaku tanpa atap
Namun usahaku tetap berdegap

Pada angin aku memohon
Kiranya sesama tak memandangku beloon
Hanya karena suaraku seperti mikrofon
Di hiruk pikuk jalanan yang telah terbeton

Pada angin aku berucap
Walaupun kerjaku diselimuti asap
Namun aku masih mengenal adab
Agar bisa lanjutkan hidup tanpa pengap

Bekasi, 2 November 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun