Soto kemiri merupakan salah satu kuliner khas dari Pati, Jawa Tengah. Untuk mendapatkan soto dengan cita rasa yang khas ini, kita bisa berkeliling kota Pati.Â
Namun, soto kemiri ini juga banyak dijumpai di kota Rembang, Jawa Tengah. Kota yang hanya berjarak 35 km di sebelah Timur kota Pati. Di kedua kota ini, soto kemiri menjadi santapan yang tidak asing dan dapat dijumpai dari warung pinggir jalan hingga restoran.
Dilihat dari namanya, ada bumbu kemiri yang menjadi ciri khas kuliner satu ini. Penyajiannya juga cukup unik. Soto ini disajikan dalam keadaan hangat menggunakan mangkuk berukuran kecil.Â
Di dalam mangkuk tersebut, berisi nasi, kecambah (tauge), seledri, suwiran ayam, dan kuah soto. Taklupa ada bawang goreng dan seledri yang dibubuhkan sebelum disajikan ke konsumen.
Para penikmat soto kemiri biasanya menambahkan lauk berupa tempe garit, perkedel, ayam goreng, atau sate. Di daerah Rembang, soto kemiri ini seringkali dijodohkan dengan sate serepeh dan digunakan untuk sarapan.
Harga semangkuk soto kemiri di daerah Pati dan Rembang sangat terjangkau, tidak lebih dari 10 ribu rupiah. Rata-rata antara 5-9 ribu per mangkuk.Â
Pastinya, harga ini juga berkaitan dengan tempat penjualan. Jika merasa porsi soto kurang, pembeli tinggal berkata kepada penjual untuk memesan kembali seporsi atau setengah porsi.Â
Sejarah Soto Kemiri
Konon, soto ini berasal dari Dukuh Kemiri, kota Pati. Berdasarkan cerita yang ada, zaman dahulu warga Kemiri tidak mampu untuk membeli ayam sebagai bahan dasar pembuatan soto. Mereka menggunakan kemiri sebagai penggantinya.
Ada pula versi cerita yang mengatakan bahwa lahirnya soto kemiri berasal dari dukuh Kemiri, desa Sarirejo, Pati. Dukuh ini terkenal dengan tanaman kemirinya.Â
Herannya, memang para penjual soto kemiri di Pati sebagian besar berasal dari dukuh Kemiri. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, mungkin ada yang mencoba resep ini dan menjual di daerah lain. Bisa pula karena faktor pernikahan dan akhirnya soto kemiri menyebar di kota lain.