Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menepis Sepi

31 Agustus 2021   03:23 Diperbarui: 31 Agustus 2021   04:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diam berpagut dengan sunyi pada jalanan yang kelam
Jajaran makanan bergeming dan enggan menyapa pelanggan
Nyanyian nyaring dari perut yang belum terisi meramaikan malam
Celoteh binatang malam takterdengar dan memilih diam

Dinyanyikannya beberapa bait lagu untuk temani diri
Entah berapa kali harus bertahan dalam kondisi seperti ini
Diam bukan pilihan untuk keluar dari siksa diri
Harus ada pembuktian akan hidup berarti

Lantunan ayat suci telah dipanjatkan
Menyingkap hati yang diliputi keraguan
Bagaimana cara kerja Tuhan
Hadirkan kuat saat kelaparan

Sepinya hati takdapat bersatu dengan kepercayaan
Dalam kelemahan dan putus asa, masihkah percaya Tuhan
Ditepisnya rasa yang terlena karena kelaparan
Dibalutnya sunyi dengan setitik iman

Bekasi, 31 Agustus 2021

Baca juga: Tawa Tanpa Luka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun