Ada beberapa makanan yang memang cepat basi sehingga perlu dipanaskan. Makanan yang mengandung kuah santan wajib dipanaskan agar tidak basi. Beberapa makanan itu misalnya lodeh, gulai, dan bobor.
4. Memiliki ekonomi yang berkecukupan
Memiliki ekonomi yang berkecukupan di masa pandemi adalah berkat. Namun bukan berarti bebas melakukan apa saja dengan kecukupan ekonomi yang dimilikinya.
Sampah makanan dengan sangat mudah sering terlihat di restoran-restoran. Berapa banyak sampah makanan yang terkumpul dan terbuang. Hal ini turut menyumbang penimbunan sampah makanan di Indonesia.
Sementara bagi yang memiliki ekonomi pas-pas an, pasti lebih memilih untuk membeli sesuai kemampuan. Makanan yang dibeli pun pasti akan dihabiskan karena merasa sayang jika terbuang.
Sampah-sampah dari sisa makanan ternyata turut menyumbang darurat sampah makanan di Indonesia. Mungkin saja pandemi ini menjadi sebuah peringatan. Betapa berharganya makanan yang telah dipercayakan untuk kita olah dan nikmati bersama keluarga.Â
Berbagai usaha yang terpuruk di masa pandemi menyebabkan timbulnya pengangguran. Hal ini menyadarkan untuk hidup berdasarkan kebutuhan. Membeli, mengolah, dan menikmati makanan sesuai kebutuhan.Â
Sebuah berkat tersendiri bagi yang masih dapat hidup berkecukupan di masa pandemi. Kecukupan yang ada dapat menjadi berkat bagi sesama dengan memberi daripada makanan menumpuk dan menjadi sampah.
Ada hal-hal yang dapat kita lakukan selama masa pandemi agar sampah makanan tidak menumpuk, antara lain:
1. Memasak/ mengolah makanan secukupnya
2. Mengambil makanan secukupnya
3. Berbelanja dengan bijak