Sakit mag bisa menjadi penghambat saat beraktivitas. Sakitnya di ulu hati, tetapi bisa menjalar hingga ke kepala. Tak jarang saya terpaksa tidak bisa duduk atau berdiri tegak karena sakitnya luar biasa. Akhirnya duduk atau berdiri agak membungkuk agar merasa lebih nyaman. Saat duduk tidak akan terlihat seperti sedang sakit. Akan tetapi, jika berjalan dengan posisi agak membungkuk, pasti akan menimbulkan tanya bagi orang-orang yang melihatnya.Â
Pernah saya menahan sakit ketika bertamu. Sudah ditahan-tahan, ternyata tidak kuat juga. Akhirnya memberanikan diri meminta obat mag. Bahkan pernah juga karena merasa mual dan pusing luar biasa, akhirnya terpaksa menginap di rumah teman. Bersyukur pemilik rumah juga menderita mag, sehingga memahami kondisi yang tidak mengenakkan itu.
Awalnya saya berpikir sakit mag disebabkan karena makanan pedas dan asam. Memang saya pun pernah masuk rumah sakit karena makanan yang terlalu pedas dan asam.
Akan tetapi, ternyata mag dipicu juga oleh pikiran dan pola istirahat juga. Jadi, sakit mag tidak hanya disebabkan oleh makanan saja, tetapi ada faktor lain yang menjadi penyebabnya.
Mengutip dari Alodokter, sakit mag disebabkan oleh tiga faktor, yaitu gaya hidup tidak sehat, gangguan pencernaan, dan faktor efek samping penggunaan obat-obatan.
Nah, sakit mag yang saya rasakan berawal dari gaya hidup tidak sehat. Di mana sakit ini mulai terlihat ketika duduk di bangku kuliah. Makan tidak teratur, pola tidur yang tidak baik, merasa stres ketika tidak mendapat bus (maklum yah, dahulu bus kuning di Jogja ada jam-jam khusus), suka mengonsumsi teh/ kopi sambil menemani belajar, dan sangat suka makanan pedas serta asam.Â
Jika waktu dapat diputar kembali, rasanya ingin memperbaiki gaya hidup yang tidak sehat itu. Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur. Anggap saja mag ini sebagai kawan, walaupun kadang menyiksa. Tetap berjuang dan mencari cara bagaimana bisa bebas dari sakit saat mag melanda.
Gejala Maag
Melansir dari laman Hellosehat, mag merupakan berbagai keluhan sakit yang timbul karena gangguan pencernaan. Biasanya kondisi ini muncul ketika dinding lambung memproduksi asam lambung berlebihan atau terdapat luka pada lapisan lambung. Tak heran jika penderita mag akan merasakan kondisi tidak nyaman di area perut.Â
Pada penderita mag akut, ada tanda lain yang menyertainya. Ada rasa terbakar atau panas dari perut yang menjalar hingga ke kerongkongan. Selain itu, ada rasa mudah kenyang setelah makan. Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah menurunnya nafsu makan. Jika hal ini dibiarkan, pastinya akan mengganggu aktivitas.
Kunyit Pereda Maag
Dahulu, saya selalu menyiapkan obat mag tablet di tas. Suatu saat ketika sedang di perjalanan dan sakit, tinggal buka dan kunyah. Praktis bukan?
Akan tetapi, saya merasakan kian lama obat itu terasa biasa-biasa saja. Hingga akhirnya pernah terpaksa ke rumah sakit karena rasa mual tak tertahankan dan tak dapat masuk makanan sama sekali.
Kebetulan saya adalah pecinta jamu dan suka mengolah rempah-rempah untuk minuman. Biasanya saya menggunakan jahe atau membuat wedang uwuh untuk penghangat badan. Kadangkala juga membuat beras kencur untuk meredakan batuk dan merasakan kenyamanan di perut.
Suatu hari saya mencoba ramuan kunyit, jahe, dan serai. Saya masukkan ketiga bahan dalam panci dan saya minum dalam kondisi hangat. Ternyata, saya merasakan kenyamanan di lambung. Rasa menggumpal seperti ada angin di perut bagian atas sirna. Keesokan harinya saya coba lagi dan ternyata terasa lebih nyaman.
Hal ini menyebabkan saya ingin mencari tahu lebih banyak tentang manfaat kunyit. Selama ini, saya hanya tahu bahwa kunyit untuk bumbu masak atau sekadar membuat nasi kuning saja. Akan tetapi, ternyata dapat meredakan gejala tidak nyaman ketika mag melanda.
Mengutip dari berbagai sumber, ternyata kunyit bermanfaat untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan seperti tukak lambung, dispepsia, dan IBS (Irritable Bowel Syndrome). Hal ini disebabkan karena kunyit mengandung Curcumin.Â
Berikut ini resep yang sering saya gunakan untuk membuat wedang kunyit agar lambung terasa nyaman dan tidak terlalu getir.
Bahan:Â
- Biang kunyit 1 butir (kira-kira 100 gram)
- Serai 2-3 ruas
- Jahe 1-2 butir (disesuaikan dengan jenis jahe karena ada yang pedas ada yang tidak)
- Air 2-3 gelas
- kayu manis
Cara membuat:
- Jahe dan kunyit dibersihkan kulitnya kemudian dipotong kecil-kecil. Jika ingin diblender juga bisa.
- Bersihkan dan potong-potong/ geprek serai
- Masukkan semua bahan ke dalam panci dan tunggu hingga mendidih
- Sajikan selagi hangat. Boleh ditambahkan gula batu jika ingin manis. Jika tidak pun tidak masalah.
Pada dasarnya mengonsumsi rempah-rempah sangat bermanfaat bagi tubuh. Seperti yang saya lakukan ketika mengonsumsi kunyit saat sakit mag. Akan tetapi, bukan berarti setiap hari mengonsumsi kunyit. Semua yang berlebihan dikhawatirkan akan menimbulkan dampak tidak baik di kemudian hari.
Menderita mag sangat tidak nyaman. Oleh sebab itu bagi yang belum pernah merasakan, sebaiknya memiliki pola hidup sehat sejak dini. Menjaga pola makan, istirahat, dan mengelola pikiran menjadi kunci agar terhindar dari mag.Â
Nah, itulah pengalaman saya ketika mag melanda. Semoga teman-teman yang memiliki masalah yang sama dengan saya dapat mendapatkan kenyamanan kembali setelah mengonsumsi kunyit.
Mari kita nikmati sejenak wedang kunyit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H